Show simple item record

dc.contributor.advisorSuharso, Pudjo
dc.contributor.advisorDjaja, Sutrisno
dc.contributor.authorKHABIBBULLOH
dc.date.accessioned2016-11-17T03:56:48Z
dc.date.available2016-11-17T03:56:48Z
dc.date.issued2016-11-17
dc.identifier.nim120210301048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77972
dc.description.abstractDesa Jati Tamban Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu daerah potensial penghasis singkong di Kabupaten Bondowoso. Kondisi remaja putus sekolah masih memerlukan perhatian, keterampilan remaja masih rendah, kesempatan kerja yang tersedia bagi remaja putus sekolah adalah pekerjaan serabutan, tidak ada organisasi sosial yang menaungi remaja. Kondisi tersebut memerlukan adanya sebuah program pemberdayaan agar keterampilan remaja meningkat, yaitu dengan memberikan pelatihan keterampilan pembuatan brownis singkong. Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan: 1) hasil panen singkong yang melimpah, 2) remaja desa yang masih memerlukan kegiatan pemberdayaan dan 3) prospek hasil pembuatan brownis cukup menarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan dan dampak kegiatan pelatihan terhadap keterampilan remaja dalam pembuatan brownis singkong di Desa Jati Tamban Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan (action research). Tempat penelitian ditentukan menggunakan metode purposive area, yaitu dilaksanakan di Desa Jati Tamban Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja putus sekolah di Desa Jati Tamban yang berusia 11-22 tahun, belum menikah, mengganggur, dan yang bersedia untuk mendapatkan pelatihan pembuatan brownis singkong dalam rangka peningkatan keterampilan dirinya. Data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan metode wawancara, observasi, dokumen, angket dan FGD (Focus Group Discussion). Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu dengan menginterpretasikan data yang ada kemudian menyimpulkannya.Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu diagnosing, planning action, taking action, dan evaluating action. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pelatihan pembuatan brownis singkong yang dilaksanakan telah berhasil mencapai tujuan, meliputi tujuan pengembangan pengetahuan, pengembangan keahlian serta pengembangan sikap. Keberhasilan program pelatihan keterampilan pembuatan brownis singkong termasuk dalam kategori tinggi. Selain pelaksanaan pelatihan, dilakukan pula upaya pengembangan untuk kesempurnaan produk yang telah dibuat. Pengembangan dilakukan dengan memperbaiki mutu, bentuk, dan rasa produk. Hasilnya produk brownis singkong menjadi lebih variatif dan menarik. Proses pelaksanaan pemberdayaan remaja dalam pembuatan brownis singkong meliputi: identifikasi permasalahan remaja, rencana dan persiapan kegiatan, pelaksanaan pelatihan, serta evaluasi kegiatan pelatihan. Dampak pelaksanaan pelatihan yaitu: 1) peserta dapat membuat brownis singkong yang sesuai standart, 2) peserta mampu membuat brownis singkong dengan lebih variatif, 3) peserta telah termotivasi untuk mau berwirausaha serta memanfaatkan waktu yang dimiliki.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectREMAJA PUTUS SEKOLAHen_US
dc.subjectBROWNIS SINGKONGen_US
dc.titlePEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH DALAM PEMBUATAN BROWNIS SINGKONG DI DESA JATI TAMBAN KECAMATAN WRINGIN KABUPATEN BONDOWOSOen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record