Show simple item record

dc.contributor.advisorSISWOYO
dc.contributor.advisorWURYANINGSIH, Emi Wuri
dc.contributor.authorMURTININGRUM, Nila
dc.date.accessioned2016-08-05T02:37:18Z
dc.date.available2016-08-05T02:37:18Z
dc.date.issued2016-08-05
dc.identifier.nimNIM132310101071
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/75776
dc.description.abstractHasil penelitian ini menunjukkan kasus katarak paling banyak rentang usia 61-80 tahun (66%). Klien katarak dengan jenis kelamin laki-laki (55%) lebih banyak daripada berjenis kelamin perempuan (45%). Pekerjaan paling banyak sebagai buruh dan petani sebesar 54%. Kasus katarak paling banyak adalah klien dengan tingkat pendidikan rendah sebesar 73%. Keadaan fisik seseorang yang semakin tua (lansia) maka akan mempengaruhi keadaan lensa mata. Laki-laki merupakan kepala rumah tangga yang berperan menafkahi anggota keluarganya sehingga suami yang bekerja di luar ruangan sebagai petani dan buruh. Rata-rata lama kerja di luar ruangan 6-7 jam per hari yang sangat berisiko terkena paparan ultraviolet (UV). Tingkat pendidikan yang rendah sulit untuk memperoleh pekerjaan di profesi. Umumnya, pekerjaan yang dapat dilakukan seseorang dengan tingkat pendidikan yang rendah sebagai petani dan buruh. Perawat komunitas memiliki peranan penting di dalam tindakan promotif dan preventif untuk mencegah kejadian katarak. Penting dipertimbangkan strategi atau metode pendidikan kesehatan kesehatan keselamatan kerja (K3) kepada khalayak sasaran dengan petani/buruh dengan tingkat pendidikan yang rendah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132310101071;
dc.subjectKATARAKen_US
dc.titleGAMBARAN KARAKTERISTIK KLIEN KATARAK DI PUSKESMAS SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2015en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record