| dc.description.abstract | Nematoda entomopatogen Heterorhabdius indicus (Isolat Ngadas) dapat di manfaatkan untuk mengendalikan A. viridis dengan konsentrasi 1 x 106 IJ/90 cm2 tingkat mortalitas tertinggi pada instar (I/II) yaitu mencapai 52,2% dan pada instar (III/IV) mencapai 39,97% enam minggu setelah aplikasi. Sedangkan pupa sulit dikendalikan. Dari uji mortalitas, pupa sangat rendah tingkat mortalitasnya yaitu mencapai rata-rata 6,6% pada konsentrasi 1000 IJ/timba dan 6,6% pada konsentrasi 20.000 IJ/timba 14 hari setalah aplikasi.
Nematoda entomopatogen dapat persisten di dalam tanah, tetapi tingkat persistensinya berkorelasi negatif dengan lama waktu aplikasi, 100 persen setelah aplikasi pada konsentrasi 0,25 x 10 lJ/90 cm2 menurun menjadi 91,5% pada minggu pertama dan menurun sampai 0,87% pada minggu ke-16 pada perlakuan instar I/II. Sedangkan pada perlakuan instar III/IV, 100% setelah aplikasi pada konsentrasi 0,25 x 106/90 cm2 menurun menjadi 71,9% pada minggu pertama dan menurun mencapai 1,5% pada pengamatan minggu terakhir (minggu ke-16).
Persistensi nematoda entomopatogen di dalam tanah dapat dibuktikan dengan ekstraksi tanah dan metode baiting dengan Tenebrio molitor, walaupun menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata. Semua data dilakukan pengujian dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dilanjutkan dengan uji beda jarak berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 5%. | en_US |
