Show simple item record

dc.contributor.authorAmeliana, Lidya
dc.date.accessioned2016-01-29T08:50:43Z
dc.date.available2016-01-29T08:50:43Z
dc.date.issued2016-01-29
dc.identifier.isbn978-602-9030-89-1
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73012
dc.descriptionCurrent Challenges in Drug Use and Development Tantangan Terkini Perkembangan Obat dan Aplikasi Klinik PROSIDING. SEMINAR NASIONAL FARMASI JEMBER 28 November 2015en_US
dc.description.abstractSelulit adalah kondisi lokal pada jaringan lemak dan jaringan ikat subkutan berupa parutan-parutan tidak rata pada kulit yang nampak seperti kulit jeruk yang banyak terjadi pada wanita di bagian-bagian tubuh tertentu misalnya paha, pantat, lengan bagian atas, lutut, leher bagian belakang, dan betis. Bahan aktif yang sering digunakan untuk antiselulit yang efektif adalah kafein. Pada penelitian ini dibuat sediaan gel kafein dengan basis HPMC ditambah dengan Alpha Hydroxy Acid (AHA) yaitu asam sitrat untuk memperbaiki penetrasi kafein ke dalam kulit. Dirancang 4 formula dengan variasi konsentrasi asam sitrat 0; 0,25; 0,5; dan 0,75% untuk mengetahui pengaruh asam sitrat terhadap kecepatan pelepasan dan penetrasi kafein menembus kulit tikus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh AHA terhadap sifat fisiko-kimia gel kafein serta pengaruhnya terhadap kecepatan (fluks) pelepasan dan penetrasi kafein. Evaluasi sediaan meliputi pengujian organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, uji sifat alir, dan pengujian homogenitas bahan aktif dalam sediaan. Uji penetrasi menggunakan alat disolusi tipe paddle dengan sel difusi. Selanjutnya kafein yang tertranspor dianalisis dengan spektrofotometer UV-VIS untuk melihat kadar kafein yang terlepas dari basis dan terpenetrasi menembus kulit tikus. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa gel kafein yang dihasilkan jernih, dan tidak berwarna, serta tidak berbau. Semua gel memiliki pH, daya sebar, viskositas dan penetapan kadar kafein dalam gel memenuhi persyaratan. Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar AHA yang ditambahkan maka semakin rendah nilai pH dan viskositas, tetapi dapat meningkatkan fluks pelepasan maupun fluks penetrasi kafein melalui kulit tikus. Fluks pelepasan dan penetrasi kafein tertinggi didapatkan pada gel dengan kandungan kafein 0,75%. Pada penyimpanan selama 1 bulan tidak terdapat perubahan secara organoleptis maupun pH gel kafeinen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectkafeinen_US
dc.subjectgelen_US
dc.subjectAHAen_US
dc.subjectfluksen_US
dc.subjectseluliten_US
dc.titlePENGARUH PENAMBAHAN ALPHA HYDROXY ACID TERHADAP LAJU PENETRASI IN VITRO KAFEIN SEBAGAI GEL ANTISELULITen_US
dc.typeProsidingen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record