Show simple item record

dc.contributor.advisorSiswoyo
dc.contributor.advisorKushariyadi
dc.contributor.authorWijaya, Ahmad Afif
dc.date.accessioned2016-01-28T04:28:41Z
dc.date.available2016-01-28T04:28:41Z
dc.date.issued2016-01-28
dc.identifier.nim142310101144
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72729
dc.description.abstractKatarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang disebabkan kelainan bawaan, proses penuaan, penyakit sistemik, trauma hingga komplikasi dari penyakit mata lainnya. Penatalaksanaan katarak dengan prosedur pembedahan dapat berhasil dengan peran keluarga dalam perawatan post operasi katarak. Kemampuan keluarga yang baik akan membantu pasien katarak dalam meraih kesembuhan optimal, karena keluarga mampu melaksanakan perawatan pasien post operasi katarak. Hasil studi pendahuluan diketahui didapatkan hasil bahwa keluarga ketika melakukan kontrol hingga meminta surat rujukan selalu diberikan pendidikan kesehatan oleh petugas kesehatan mengenai perawatan post operasi katarak di rumah. Namun keluarga masih mengatakan tidak mampu dalam melaksanakan perawatan pasien post operasi katarak di rumah. Pengetahuan perawatan post operasi katarak sangat diperlukan oleh keluarga. Hal ini dikarenakan komplikasi yang terjadi pada pasien post operasi katarak banyak terjadi karena tidak rutin dalam mengonsumsi obat dan pemberian tetes mata seperti endofthalmitis dan infeksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kemampuan keluarga merawat pasien post operasi katarak di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional jumlah sampel 42 keluarga. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah spearman rank correlation dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa keluarga dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 17 keluarga (40,5%), tingkat pengetahuan sedang sebanyak 18 keluarga (42,5%) dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 keluarga (16,7%). Keluarga yang memilik kemampuan rendah adalah sebanyak 11 keluarga (26,2%), kemampuan sedang sebanyak 17 keluarga (40,5%), dan kemampuan keluarga baik sebanyak 14 keluarga (33,3%). Hasil uji statistik menggunakan spearman rank correlation menunjukkan nilai p value = 0,002 (α < 0,05), artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kemampuan keluarga merawat pasien post operasi katarak di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk. Nilai korelasi didapatkan sebesar 0,465 berarti arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kemampuan keluarga merawat pasien post operasi katarak di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan perawat dapat menerapkan pendidikan kesehatan tentang perawatan post operasi katarak meliputi pembatasan aktivitas, perawatan dan pengobatan mata, serta hal yang harus dilakukan ketika terjadi komplikasi sebagai upaya pencegahan terjadinya komplikasi pada pasien post operasi katarak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMerawat Pasien Post Operasi Kataraken_US
dc.titleHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT PASIEN POST OPERASI KATARAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JELBUKen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record