Show simple item record

dc.contributor.advisorSuwandari, Anik
dc.contributor.advisorAji, Joni Murti Mulyo
dc.contributor.authorSholehah, Arifatus
dc.date.accessioned2016-01-28T04:05:56Z
dc.date.available2016-01-28T04:05:56Z
dc.date.issued2016-01-28
dc.identifier.nim111510601045
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72708
dc.description.abstractKecamatan Silo Kabupaten Jember merupakan Kecamatan penghasil jamur tiram tertinggi di Kabupaten Jember. Kecamatan Silo memiliki hasil produksi yang sangat baik sehingga diminati oleh banyak konsumen. Penelitian mengenai pemasaran jamur tiram dan strategi pengembangan jamur tiram di Kecamatan Silo perlu dilakukan, mengingat jamur tiram merupakan tanaman sayuran yang apabila tidak segera dipasarkan akan mudah rusak dan busuk, jamur tiram memiliki prospek yang menguntungkan sehingga perlu adanya strategi pengembangan. Harga jual jamur tiram ditentukan oleh pedagang dan petani hanya sebagai penerima harga. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui saluran-saluran pemasaran jamur tiram di Kecamatan Silo; (2) mengetahui nilai margin dan efisiensi saluran pemasaran jamur tiram di Kecamatan Silo; (3) mengetahui strategi pengembangan jamur tiram dari usahatani hingga pemasaran jamur tiram di Kecamatan Silo. Purposive method digunakan untuk menentukan daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dan analitik. Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Purposive Sampling dan Snowball Sampling. Purposive Sampling digunakan untuk pengambilan sempel seluruh petani jamur tiram di Kecamatan Silo. Snowball Sampling digunakan untuk menentukan lembaga pemasaran. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis margin pemasaran, analisis efisiensi pemasaran, dan analisis SWOT. Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) saluran pemasaran jamur tiram di Kecamatan Silo ada 4 saluran yaitu saluran pemasaran satu tingkat (Petani → Pengecer → Konsumen), saluran pemasaran dua tingkat (Petani → Tengkulak → Pengecer → Konsumen) dan (Petani → Pedagang Besar → Pengecer → Konsumen), serta saluran pemasaran tiga tingkat (Petani → Tengkulak → Pedagang Besar → Pengecer → Konsumen); (2) Saluran pemasaran 1 yaitu saluran pemasaran satu tingkat adalah saluran pemasaran yang paling efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran lainnya karena memiliki saluran pemasaran paling pendek dan memiliki nilai tingkat efisiensi paling kecil yaitu 3,03% dibandingkan dengan saluran pemasaran lainnya; (3) Usahatani dan pemasaran jamur tiram di Kecamatan Silo berada di White Area (bidang kuat berpeluang), strategi yang tepat untuk dilakukan adalah strategi SO yang memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada yaitu a) Petani perlu meningkatkan produksi jamur tiram, menjaga dan meningkatkan mutu kualitas jamur tiram, mengoptimalkan pemanfaatan ketersediaan lahan, mengefektifkan pemanfaatan bantuan dari pemerintah, b) Pedagang perlu memperluas jaringan pasar, meningkatkan mutu kualitas pemasaran yang baik, memenuhi permintaan pasar. Strategi SO bersifat growth oriented strategy (pada matrik internal eksternal terletak pada kuadran V yaitu bersifat pertumbuhan).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPEMASARANen_US
dc.subjectJAMUR TIRAMen_US
dc.titleANALISIS PEMASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus) DI KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record