Show simple item record

dc.contributor.advisorUmar HMS
dc.contributor.advisorSuyadi, Bambang
dc.contributor.authorTRIYANI, YUNIARTI NANIN
dc.date.accessioned2016-01-25T07:33:38Z
dc.date.available2016-01-25T07:33:38Z
dc.date.issued2016-01-25
dc.identifier.nim970210301197
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72233
dc.description.abstractKeterbatasan lahan pertanian menyebabkan menyempitnya skala usaha tani. Banyak petani yang tidak mempunyai lahan sendiri menyebabkan timbulnya sistem sewa tanah dan bagi hasil maro. Sistem sewa tanah terjadi apabila petani menyewa lahan pertanian orang lain untuk dikerjakan. Sistem bagi hasil maro terjadi apabila petani mengerjakan lahan pertanian dengan imbalan separo dari hasil panen. Kedua sistem tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian masing-rriasing yang nantinya akan berpengaruh terhadap efisiensi dan pendapatan bersih yang diperoleh. Perbedaan sistem sewa tanah dengan sistem bagi hasil maro terletak pada pembagian hasil penen dimna sistem sewa tanah hasil 12anen mutlak diterima oleh petani itu sendiri. Sedangkan sistem bagi hasil maro hasil panen di bagi dua dengan pemilik lahan dimana bagi hasil yang diberikan kepada pemilik lahan dinggap sebagai biaya sewa. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian bahwa ada perbedaan yang signifikan antara Pendapatan bersih usaha tani padi sistem sewa tanah dengan pendapatan bersih usaha tani padi sistem bagi hasil maro di Kelurahan Kraton Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan tahun 2003. Kesimpulan tersebut didasarkan nilai t hitung 2,9 lebih besar dari t tabel sebesar 1,6. Berdasarkan analisis deskriptif diketahui pendapatan bersih rata-rata usaha tani padi sistem sewa tanah sebesar Rp. 3.043.865 dan pendapatan bersih rata• rata usaha tani padi sistem bagi hasil maro sebesar Rp. 1.964.821 dengan tingkat efisiensi untuk usaha tani padi sewa tanah sebesar 1.94 dan sebesar 1.46 untuk usaha tani padi sistem bagi hasil maro. Perbedaan tersebut terletak pada pembagian panen. Dimana pendapatan pada bagi hasil maro harus dibagi dua dengan pemilik lahan. Sedangkan petani penyewa mutlak menerima hasil panen tetapi dengan resiko kegagalan panen yang ditanggung sendiri. Efisiensi merupakan perbandingan antara pendapatan total dengan biaya total dimana banyak sedikitnya kuantitas pengalokasian yang optimal dari faktor produksi atau input yang digunakan untuk proses produksi akan menentukan tingkat efisiensi suatu proses produksi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPendapatan Bersih Sistem Sewa Tanahen_US
dc.subjectSistem Bagi Hasil Maroen_US
dc.subjectTingkat Efisiensien_US
dc.titlePERBEDAAN PENDAPATAN BERSIH USAHA TANI PADI SISTEM SEWA TANAH DENGAN SISTEM BAGI BASIL MARO DI KELURAHAN KRATON KECAMATAN MAOSPATI KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2003en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record