Show simple item record

dc.contributor.advisorSubaharianto, Andang
dc.contributor.advisorSofyan, Akhmad
dc.contributor.authorDevitasari, Evi Nur
dc.date.accessioned2016-01-13T01:36:50Z
dc.date.available2016-01-13T01:36:50Z
dc.date.issued2016-01-13
dc.identifier.nim110110201034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71127
dc.description.abstractKegiatan bertutur adalah cara manusia berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Penyampaian maksud tuturannya diungkapkan dengan berbagai macam wujud dan penggunaannya sesuai dengan maksud tuturan. Penggunaan imperatif dalam masyarakat Using di Desa Sukomaju Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi tidak selalu konsisten antara tuturan dengan maksud yang disampaikan. Ada yang menggunakan wujud tuturan interogatif untuk menyatakan maksud imperatifnya, ada pula yang menggunakan tuturan imperatif untuk melarang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti penggunaan imperatif dalam masyarakat Using. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini ada tiga, yaitu wujud, penggunaan, dan kesantunan imperatif dalam masyarakat Using Desa Sukomaju. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik karena lebih sesuai dengan pembahasan mengenai kesantunan imperatif. Data pada penelitian ini adalah ujaran yang dikemukakan oleh masyarakat Using Desa Sukomaju yang mengandung makna imperatif. Data tersebut diperoleh dengan metode simak dan teknik rekam, kemudian dianalisis secara deskriptif analitik. Hasil penelitian menemukan tiga wujud imperatif dalam masyarakat Using Desa Sukomaju Kecamatan Srono, yaitu (1) wujud imperatif, (2) wujud deklaratif, dan (3) wujud interogatif. Masing-masing wujud imperatif tersebut memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Berdasarkan tujuan dan fungsinya, masyarakat Using di Desa Sukomaju Kecamatan Srono menggunakan imperatif untuk: (1) menyuruh, (2) melarang, (3) meminta, (4) mendesak, (5) membujuk, dan (6) mempersilakan. Keenam penggunaan tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Imperatif untuk menyuruh digunakan ketika penutur dengan mitra tutur sudah akrab, imperatif untuk melarang digunakan ketika suruhan yang dituturkan tidak segera dilakukan oleh mitra tutur, imperatif untuk meminta digunakan ketika si penutur sudah mengetahui respon si mitra tutur positif, imperatif untuk mendesak digunakan ketika si penutur sudah mengetahui respon dari mitra tutur negatif, imperatif membujuk digunakan ketika imperatif untuk meminta dan imperatif untuk mendesak tidak bisa digunakan, imperatif untuk mempersilahkan digunakan ketika hubungan antara penutur dengan mitra tutur kurang akrab. Berkaitan dengan wujud imperatif dalam masyarakat Using, penggunaan imperatif yang paling sering digunakan yaitu tuturan imperatif untuk menyuruh dan imperatif untuk melarang. Komunikasi akan berjalan dengan lancar apabila kedua belah pihak (penutur dan mitra tutur) memiliki kesepahaman. Sikap saling menghormati antarakeduanya juga diperlukan, oleh karena itu sikap santun sangat diperlukan dalam kegiatan bertutur. Dalam hal ini, masyarakat Using di Desa Sukomaju Kecamatan Srono memiliki lima kesantunan dalam bertutur imperatif, yaitu (1) memanjangkan tuturan, (2) mengubah struktur tuturan, (3) merendahkan intonasi tuturan, (4) menggunakan penanda kesantunan, dan (5) menggunakan pronomina persona. Berdasarkan kelima kesantunan tuturan imperatif tersebut, yang sering digunakan dalam masyarakat Using Desa Sukomaju Kecamatan Srono adalah dengan menuturkan imperatif menggunakan pemanjangan tuturan dan menggunakan pronomina persona pada tuturan imperatifnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectImperatif dalam Masyarakat Usingen_US
dc.subjectTutur Bahasaen_US
dc.titlePENGGUNAAN IMPERATIF DALAM MASYARAKAT USING DI KECAMATAN SRONO KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record