Show simple item record

dc.contributor.advisorRachmawati, Ema
dc.contributor.advisorBudi S, Prihwanto
dc.contributor.authorSetiabudi, Felicia Marsella
dc.date.accessioned2015-12-08T03:49:06Z
dc.date.available2015-12-08T03:49:06Z
dc.date.issued2015-12-08
dc.identifier.nim102210101096
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/67126
dc.description.abstractDiare merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan buang air besar lebih dari 3 kali dengan konsistensi tinja lebih lunak atau cair dari biasanya. Diare merupakan salah satu penyakit yang sangat rentan terjadi pada balita dan banyak kasus kematian yang terjadi dikarenakan diare pada balita. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar dua milyar kasus diare balita di seluruh dunia setiap tahun dan 1,9 juta balita meninggal setiap tahun. Angka tersebut merupakan angka kematian terbesar nomor satu pada balita, dan 78% terjadi di wilayah Afrika dan Asia Tenggara. Karena tingginya angka kematian balita yang disebabkan diare, maka perlu adanya penanganan diare balita secara tepat. Orang tua maupun para pengasuh perlu tahu penanganan diare secara tepat agar dapat mengurangi angka kematian balita dikarenakan diare. Oleh karena rendahnya pengetahuan orang tua, maka perlu dilakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dalam penanganan diare secara tepat. Penderita diare balita di Kabupaten Jember masih cukup tinggi, yaitu sekitar 20.867 kasus yang tercatat di puskesmas. Di Kecamatan Patrang, kasus kejadian diare masih tinggi dibandingkan kecamatan lain di tengah Kota Jember, yaitu tercatat 817 kasus di puskesmas Patrang selama bulan Januari - Oktober 2014. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu-ibu di Kecamatan Patrang, dilakukan pengambilan data pre-test dengan kuesioner berisi 20 pertanyaan pengetahuan mengenai diare. Setelah mengisi kuesioner pertama, peneliti memberikan edukasi cara penanganan diare secara tepat kepada responden dengan bantuan leaflet. Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan pengetahuan responden, dilakukan pengambilan data post-test dengan kuesioner yang sama. Data pre-test maupun post-test yang sudah didapatkan selanjutnya diuji untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah edukasi dengan menggunakan analisis Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan p 0,000 < α 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Berdasarkan hasil pengolahan data, penelitian dilanjutkan dengan melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan pengetahuan responden dengan dilakukan uji bivariat. Uji bivariat menggunakan uji Chi Square dan uji mutlak Fisher dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan responden dengan latar belakang sosiodemografi responden. Variabel sosiodemografi yang diuji meliputi usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan responden. Hasil yang diperoleh setelah uji bivariat, variabel yang memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan responden hanya satu variabel yaitu tingkat pendidikan responden dengan nilai p sebesar 0,002. Variabel yang tidak memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan responden adalah variabel usia dengan nilai p sebesar 0,595 dan variabel pekerjaan dengan nilai p sebesar 0,247.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPENGARUH EDUKASIen_US
dc.subjectPENANGANAN DIARE PADA BALITAen_US
dc.titlePENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN IBU-IBU DI KECAMATAN PATRANG DALAM PENANGANAN DIARE PADA BALITAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record