Show simple item record

dc.contributor.advisorHasan, M. Nur
dc.contributor.advisorSupriyadi
dc.contributor.authorHilda, Maltha Cassandra
dc.date.accessioned2015-12-07T02:09:44Z
dc.date.available2015-12-07T02:09:44Z
dc.date.issued2015-12-07
dc.identifier.nim080910101011
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66748
dc.description.abstractSierra Leone merupakan Negara di Afrika Barat yang memiliki potensi alam; terutama berlian yang berlimpah. Keberadaan berlian tersebut memicu konflik karena banyak pihak yang ingin menguasai dan merebut tambang berlian di Sierra Leone. Banyaknya korban dalam konflik ini menyebabkan konflik perebutan berlian ini disebut dengan Konflik Blood Diamond. Munculnya pemberontak semakin memperburuk keadaan internal Sierra Leone, sehingga konflik menjadi berlarut-larut dan melibatkan banyak pihak dalam proses perdamaiannya. PBB merupakan pihak yang berperan paling penting dalam membantu resolusi konflik di Sierra Leone ini. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif-kualitatif. Penulis menggunakan metode ini karena data yang diperoleh tidak dapat diukur secara matematis/statistik melainkan hanya bersifat menggambarkan, memaparkan serta menjelaskan suatu kejadian secara apa adanya. Metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka untuk memperoleh data sekunder kemudian menganalisis dengan mengembangkan teori yang ada sesuai fakta-fakta umum yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai upaya resolusi konflik telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik Blood Diamond ini, baik dari pihak internal maupun eksternal Sierra Leone akan tetapi beberapa diantaranya tidak berhasil karena beragam faktor. PBB sebagai organisasi internasional yang akhirnya turun tangan dalam membantu penyelesaian konflik. PBB memulai bantuannya seperti memfasilitasi negosiasi antara pemerintah dan pihak RUF, bekerjasama dengan Organization of African Unity (OAU) dan Economic Community of West African States (ECOWAS) sebagai organisasi regional di Afrika dalam melakukan operasi perdamaiannya. Selain itu juga hadir United Nations Observer Mission In Sierra Leone (UNOMSIL) dan kemudian dilanjutkan dengan peran United Nations Mission In Sierra Leone (UNAMSIL) yang membawa misi perdamaian di Sierra Leone sampai akhirnya konflik Blood Diamond ini berakhir dengan kesepakatan perdamaian pada tahun 2002. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa upaya PBB dalam resolusi konflik Blood Diamond di Sierra Leone secara garis besar dilakukan melalui 3 tahapan yaitu Peacekeeping, Peacemaking dan Peacebuilding. Resolusi konflik dilakukan secara bertahap sehingga konflik di Sierra Leone mampu terselesaikan dan memperoleh perdamaian di tahun 2002en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectRESOLUSI KONFLIK BLOOD DIAMONDen_US
dc.titleUPAYA PBB DALAM RESOLUSI KONFLIK BLOOD DIAMOND DI SIERRA LEONE TAHUN 1991-2002en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record