Show simple item record

dc.contributor.advisorHobri
dc.contributor.advisorIndah K, Arika
dc.contributor.authorAzizah, Fitra Rizki
dc.date.accessioned2015-12-04T09:05:49Z
dc.date.available2015-12-04T09:05:49Z
dc.date.issued2015-12-04
dc.identifier.nim110210101010
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66523
dc.description.abstractPembelajaran matematika merupakan suatu proses yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa dalam upaya mengembangkan pola pikir matematika baik dari aspek teoritik maupun aspek terapan atau praktik dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kemampuan memecahkan masalah, penalaran, berargumentasi, dan berkomunikasi. Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kompetensi yang harus dicapai siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran. Cara untuk yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika adalah dengan memberikan latihan soal atau tes yang berkaitan dengan pemecahan masalah matematika. Teori taksonomi SOLO yang merupakan singkatan dari Structure of the Observed Learning Outcome digunakan untuk mengklasifikasikan kemampuan siswa dalam merespon suatu masalah menjadi empat tingkatan berbeda dan bersifat hirarkis yaitu unistruktural, multistruktural, relasional, dan abstrak yang diperluas. Alasan penggunaan taksonomi SOLO untuk menelusuri kemampuan pemecahan masalah siswa karena taksonomi SOLO merupakan alat evaluasi yang paling praktis untuk mengukur kualitas jawaban siswa terhadap suatu masalah berdasarkan pada kompleksitas pemahaman atau jawaban siswa terhadap masalah yang diberikan. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan taksonomi SOLO. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan instrumen tes pemecahan masalah dan pedoman wawancara. Pendeskripsian pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberi gambaran mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan tingkatan pada taksonomi SOLO pada sub pokok bahasan balok. Instrumen yang digunakan adalah tes pemecahan masalah dan ix pedoman wawancara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan metode wawancara. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis adalah data hasil tes pemecahan masalah dan hasil wawancara mendalam terhadap jawaban siswa. Data hasil validasi tes pemecahan masalah diperoleh bahwa tes tersebut valid dengan koefisien kevalidan 4,47 yang artinya soal tes pemecahan masalah tersebut dapat digunakan dengan beberapa revisi sesuai dengan saran revisi yang telah diberikan validator. Setelah dilakukan revisi terhadap tes pemecahan masalah hal yang dilakukan selanjutnya adalah uji reliabilitas atau uji coba soal pada kelas VIII-F dan diperoleh r11 = 0,55 berada dalam interval kategori reliabilitas sedang yang artinya tes pemecahan masalah dapat digunakan. Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas soal tes yang telah dilakukan, maka tes pemecahan masalah tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Kelas uji yang digunakan dalam penelitian adalah kelas VIII-H yang berisi 40 siswa. Setelah memperoleh jawaban tes dari 40 siswa kemudian dilakukan pengelompokan jawaban siswa berdasarkan kempat tingkatan kemampuan pemecahan masalah berdasarkan taksonomi SOLO. Hal yang dilakukan selanjutnya adalah mengambil seorang siswa dari masing masing tingkatan sehingga diperoleh 4 subjek penelitian yang dinamai S1, S2, S3, dan S4 untuk diwawancara dan data hasil wawancara akan dianalisis. S1 hanya dapat sampai pada tingkat unistruktural karena hanya memenuhi indikator yang telah dijabarkan di tingkat unistruktural saja. S2 dapat sampai pada tingkat multistruktural karena telah memenuhi indikator yang terdapat pada tingkat unistruktural sebelumnya dan multistruktural. S2 tidak dapat mencapai tingkat relasional dan abstrak yang diperluas karena tidak memenuhi indikator-indikator tingkat relasional dan abstrak yang diperluas. S3 dapat sampai pada tingkat relasional karena telah memenuhi indikator yang telah dijabarkan di tingkat sebelumnya yaitu unistruktural dan multistruktural sekaligus relasional. S4 dapat sampai pada tingkat abstrak yang diperluas dikarenakan selain telah memenuhi indikator pada tingkat unistruktural, multistruktural, dan relasional, S4 juga memenuhi indikator yang telah dijabarkan di tingkat abstrak yang diperluas.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPemecahan Masalah Matematikaen_US
dc.titleAnalisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Sub Pokok Bahasan Balok Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 7 Jember;en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record