Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistiyani
dc.contributor.advisorRatnawati, Leersia Yusi
dc.contributor.authorKardina, Nery Aprilia
dc.date.accessioned2015-12-03T08:34:46Z
dc.date.available2015-12-03T08:34:46Z
dc.date.issued2015-12-03
dc.identifier.nim112110101058
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66258
dc.description.abstractKeluarga Sadar Gizi (Kadarzi) adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya melakukan perilaku gizi seimbang, mampu mengenali masalah kesehatan dan gizi bagi setiap anggota keluarganya, dan mampu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah gizi yang dijumpai oleh anggota keluarganya. Keluarga dikatakan mencapai status kadarzi jika telah melaksanakan lima indikator yaitu menimbang berat badan secara teratur, memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI eksklusif), makan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium dan minum suplemen gizi (TTD, kapsul Vitamin A dosis tinggi) sesuai anjuran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik ibu, keluarga, dan pelayanan kesehatan terhadap status Kadarzi pada keluarga balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Prajekan, Kabupaten Bondowoso, yang dilakukan pada bulan Januari-Februari 2015 dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu keluarga yang memiliki balita usia 6-59 bulan pada bulan Januari 2015 di Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso sebanyak 1.266 keluarga. sampel minimal yang dapat mewakili populasi adalah 83 keluarga balita, akan tetapi peneliti mengambil sampel sebanyak 100 keluarga balita. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik simple random sampling. Tekhnik analisis data dengan menggunakan uji statistik koefisien phi dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga anak balita yang memiliki status Kadarzi hanya sebesar 22%, dan keluarga balita yang berstatus tidak Kadarzi sebesar 78%. Berdasarkan hasil penelitian, persentase balita yang ditimbang secara teratur yaitu 77%, pemberian ASI eksklusif yaitu 76%, konsumsi makanan beranekaragam sebesar 42%, penggunaan garam beryodium sebesar 79%, dan pemberian suplemen gizi yaitu 100%. Sebagian besar pengetahuan ibu dalam kategori sedang, memiliki pendidikan yang rendah, mendapatkan pelayanan petugas kesehatan/kader, dan telah mendapat informasi terkait Kadarzi. Berdasarkan uji statistik didapatkan ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, pelayanan petugas kesehatan/kader, dan keterpaparan informasi Kadarzi dengan status Kadarzi. Kemudian, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur ibu, pekerjaan, sikap, besar keluarga, pendapatan keluarga, sarana pelayanan kesehatan, jarak dan waktu tempuh ke sarana pelayanan kesehatan dengan status Kadarzi. Berdasarkan analisis ditemukan bahwa pendidikan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap status Kadarzi pada keluarga balita. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu pembuatan program baru yaitu “Kampung Kadarzi” untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi masyarakat terkait Kadarzi. Diperlukan patisipasi dan motivasi masyarakat untuk berjalannya program tersebut. Selain itu, masyarakat sebaiknya memanfaatkan lahannya untuk menanam tanaman, buah, dan sebagainya agar masyarakat dapat makan makanan beraneka ragam.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKARAKTERISTIKen_US
dc.subjectPELAYANAN KESEHATANen_US
dc.subjectSADAR GIZIen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU, KELUARGA, DAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN STATUS KELUARGA SADAR GIZI PADA KELUARGA ANAK BALITA (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Prajekan, Kabupaten Bondowoso)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record