Show simple item record

dc.contributor.advisorHartanti, Ragil Ismi
dc.contributor.advisorIstiaji, Erdi
dc.contributor.authorPangaribuan, Hengky Tumpak
dc.date.accessioned2015-12-03T07:03:20Z
dc.date.available2015-12-03T07:03:20Z
dc.date.issued2015-12-03
dc.identifier.nim102110101110
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66200
dc.description.abstractKekerasan seksual di tempat kerja sebagai salah satu jenis diskriminasi adalah isu penting dan rumit dari seluruh kejahatan kekerasan karena terdapat dimensi yang sangat khas pada kekerasan seksual. Kekerasan seksual seperti pelecehan seksual dapat menimpa siapapun tanpa mengenal jenis kelamin, status sosial, pekerjaan, umur maupun pendidikan korban. Pelecehan seksual yang terjadi di tempat kerja tentu akan merugikan semua pihak. Bagi para pekerja hal ini dapat menganggu kepuasaan kerja para pekerja, mengganggu karir, menurunkan semangat kerja dan menganggu motivasi kerja mereka yang mengakibatkan menurunya produktivitas dan kinerja para pekerja, dampak yang dirasakan oleh para pekerja tentu akan berdampak langsung terhadap perusahaan atau industri terkait karena berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan tersebut. Dunia pariwisata di Indonesia sudah memperlihatkan perkembangan pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya angkatan kerja baik pria maupun wanita. Banyaknya wanita yang bekerja di sektor pariwisata, terutama di industri perhotelan, ada yang masih lajang maupun sudah menikah. Tingginya angka pekerja wanita di sektor perhotelan tentu menimbulkan polemik dan permasalahan di dunia kerja perhotelan. Permasalahan gender selalu menyertai industri yang memperkerjakan wanita dan pria, masalah marjinalisasi, diskriminasi, dan subordinasi tak dapat di hindari. Lamanya jam kerja, shift kerja, luas cakupan area bekerja serta kemungkinan berinteraksi dengan banyak orang menjadi beberapa alasan yang menguatkan kemungkinan terjadinya pelecehan seksual di sektor perhotelan. Kalibaru Cottage adalah salah satu industri yang menyediakan layanan jasa di bidang perhotelan Kemungkinan terjadinya pelecehan seksual di industri perhotelan khususnya di Kalibaru cottage memang terbuka lebar. Tidak hanya antar pekerja maupun dengan atasan tetapi juga dengan para pelanggan. Cottage yang harus tetap melayani selama 24 jam mengharuskan para pekerja berpenampilan menarik sepanjang hari. Pelayan resto, dan house keeping menjadi pekerja yang memiliki peluang besar untuk mendapatkan tindakan pelecehan seksual karena sering kontak dengan para pelanggan. House keeping misalnya dapat mengalami pelecehan seksual di dalam kamar karena berhubungan dengan pengunjung lebih personal dibanding pekerja lainya. Luasnya daerah cottage, lamanya jam kerja dengan kurangnya pengawasan juga membuat pelaku pelecehan seksual lebih leluasa untuk melakukan tindakan yang melecehan kapan pun dan dimana pun baik pelanggan dengan pekerja, pekerja dengan pekerja maupun atasan dengan pekerja. Lalu diharuskanya cottage buka sampai 24 jam membuka peluang besar untuk terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja khususnya bagi pekerja yang mendapatkan jadwal kerja malam, suasana dan situasi yang mendukung pada malam hari membuat pekerja jadwal malam rentan melakukan dan mendapatkan perilaku pelecehan seksual di tempat kerja khususnya di industri perhotelan seperti kalibaru cottage. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan pelecehan seksual terhadap motivasi pekerja pada pekerja di Kalibaru Cottage. Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Sampel yang dibutuhkan sebanyak 46 orang dengan 23 pekerja laki-laki dan 23 pekerja perempuan di lima bidang pekerjaan di Kalibaru Cottage yaitu food and beverages, front office, house keeping, accounting department, dan personal department dengan simple random sampling sebagai metode pengambilan sampel. Data primer dalam penelitian ini berupa karakteristik responden, pelecehan seksual dan motivasi kerja. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara dengan kuesioner. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini di analisis dengan bantuan program SPSS dengan menggunakan uji korelasi spearman rank untuk meneliti hubungan anatara pelecehan seksual dan motivasi kerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelecehan seksual dengan motivasi kerja pada pekerja di Kalibaru Cottage, Banyuwangien_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPELECEHAN SEKSUALen_US
dc.subjectMOTIVASI KERJAen_US
dc.titleHUBUNGAN PELECEHAN SEKSUAL DAN MOTIVASI KERJA PADA PEKERJA DI KALIBARU COTTAGE BANYUWANGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record