Show simple item record

dc.contributor.authorDiky Arief Subaryanto
dc.date.accessioned2013-12-09T03:17:10Z
dc.date.available2013-12-09T03:17:10Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM071510101051
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6527
dc.description.abstractBudidaya jamur merang mempunyai prospek yang cukup cerah, karena diantara sekian banyak spesies jamur tropis dan subtropis yang paling dikenal dan diminati konsumen. Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena termasuk golongan jamur yang enak dan teksturnya baik. Dalam budidaya jamur merang, jumlah bibit yang dibutuhkan per meter persegi subtrat tidak langsung mempengaruhi hasil produksi jamur. Akan tetapi, jumlah tersebut akan berpengaruh terhadap penekanan kontaminasi dalam media tumbuh. Semakin banyak bibit yang digunakan maka semakin cepat miselium jamur akan tumbuh pada seluruh media sehingga menekan pertumbuhan kontaminan. Jamur merang pada umumnya tumbuh pada media yang merupakan sumber selulosa. Terdapat bermacam- macam bahan sebagai media tumbuh bibit jamur, seperti potongan jerami, serbuk gergaji kayu sengon, dan alang-alang. Masalah utama dalam budidaya jamur merang yang menggunakan jerami sebagai media tumbuh adalah Coprinus sp. yang tumbuh lebih cepat daripada jamur merang. Adanya Coprinus dapat menghambat pertumbuhan jamur merang. Media alang-alang dan serbuk gergaji sengon dapat digunakan sebagai media kombinasi dengan jerami sehingga jamur kontaminan dapat dihambat pertumbuhannya. Jerami saja tanpa adanya campuran dari bahan-bahan lain dari segi sumber nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan jamur merang belum memenuhi persyaratan, karena itu perlu penambahan bahan-bahan lain. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media dan jumlah bibit terhadap pertumbuhan dan hasil jamur merang. Penelitian dilaksanakan di Desa Mangaran Kecamatan Ajung Kabupaten Jember mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2011. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dan diulang 3 kali. Faktor Pertama adalah komposisi media terdiri dari 3 level yaitu jerami padi (M1), jerami + alang-alang (M2), dan jerami + serbuk gergaji sengon (M3). Sedangkan faktor kedua adalah jumlah bibit terdiri dari 3 level yaitu 150 gram/m 2 (K1), 300 gram/m v 2 (K2), dan 450 gram/m 2 (K3). Hasil yang diperoleh adalah (1) tidak terdapat interaksi perlakuan antara komposisi media dengan jumlah bibit. (2) Komposisi media berpengaruh sangat nyata terhadap frekuensi panen tubuh buah dan nyata pada kecepatan panen (Hst) dan (3) perlakuan pemberian jumlah bibit berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071510101051;
dc.subjectjamur merang, komposisi media, bibiten_US
dc.titlePENGARUH KOMPOSISI MEDIA DAN JUMLAH BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record