Show simple item record

dc.contributor.advisorDewi Prihatini, S.E, M.M, Ph.D
dc.contributor.advisorDrs. Budi Nurhardjo, Msi
dc.contributor.authorMUHTAROH, HUSNA
dc.date.accessioned2015-11-24T07:57:32Z
dc.date.available2015-11-24T07:57:32Z
dc.date.issued2015-11-24
dc.identifier.nim110810201309
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/64781
dc.description.abstractSetiap perusahaan selalu dihadapkan dengan lingkungan bisnis yang dinamis, oleh karena itu perusahaan harus mampu meningkatkan daya saingdan kinerjanya. Untuk meningkatkan daya saing, perusahaan harus memiliki karyawan yang berkinerja tinggi. Selain kinerja karyawan yang tinggi, perusahaan juga perlu meningkatkan kepuasan kerja para karyawannya agar kinerja yang mereka miliki tetap terjaga. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja para karyawan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kinerja antara lain motivasi, pelatihan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan dan kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, pelatihan kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi,pelatihan kerja, budaya organisasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja, serta pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal dan menguji keterkaitan antara beberapa variabel melalui pengujian hipotesis. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik survei menggunakan metode angket dan wawancara serta studi pustaka. Penelitian dilakukan pada karyawan PT KAI Daop 9 Jember dengan jumlah responden sebanyak 267 orang. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala kategori 1 sampai 5. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa pelatihan kerja tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, dilakukan penyempurnaan model dengan menghapuskan variabel pelatihan kerja dari model. Hasil analisis menunjukkan motivasi, budaya organisasi, kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan. Pada analisis berikutnya, diketahui bahwa motivasi, pelatihan kerja, budaya organisasi, dan kepemimpina berpengaruh langsung terhadap peningkatan kepuasan kerja karyawan. Hasil analisis menunjukkan pelatihan kerja secara langsung tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan, namun dilain sisi berpengaruh langsung terhadap peningkatan kepuasan kerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan, namun dilain sisi mereka belum merasakan dampaknya terhadap kinerja mereka. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan memperhatikan motivasi, pelatihan kerja, budaya organisasi dan kepemimpinan, perusahaan akan mampu meningkatkan kinerja para karyawannya secara langsung maupun tidak langsung seiring meningkatnya kepuasan kerja para karyawan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectKepuasan kerjaen_US
dc.subjectMediator pengaruh motifasien_US
dc.subjectpelatihan kerjaen_US
dc.subjectBudaya organisasien_US
dc.subjectKepemimpinanen_US
dc.subjectKinerja karyawanen_US
dc.titleKEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIATOR PENGARUH MOTIVASI, PELATIHAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. KAI DAOP 9 JEMBERen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record