Show simple item record

dc.contributor.authorPermata Atsna’ul Laili
dc.date.accessioned2013-12-08T09:27:05Z
dc.date.available2013-12-08T09:27:05Z
dc.date.issued2013-12-08
dc.identifier.nimNIM081810101054
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6293
dc.description.abstractProgram Pemuliaan tanaman pangan yang ada di Indonesia menjadi sangat penting dibutuhkan karena besarnya sumber daya pertanian dan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas serta kualitasnya. Demi menjamin tersedianya pangan yang berkualitas perlu dilakukan berbagai penelitian tentang daya adaptasi berbagai genotipe suatu tanaman pada berbagai kondisi yang tersedia yang sering dikenal dengan percobaan lokasi ganda. Salah satu metode analisis data statistik yang dapat diterapkan dalam bidang pertanian adalah analisis Additive Main Effects and Multiplicative Interaction (AMMI) yang dalam perkembangannya dapat digunakan untuk mengkaji GEI (Genotypes Environmental Interaction) pada suatu percobaan lokasi ganda. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan genotipe-genotipe yang stabil dengan model AMMI namun menggunakan pendekatan metode resampling bootstrap. Metode ini dilakukan dengan me-resampling ulangan percobaan pada kasus tanaman pangan padi fungsional sehingga mendapatkan varietas unggul berdaya hasil tinggi dan dapat diterima konsumen. Penelitian dilakukan dengan tiga tahapan untuk mendapatkan hasil tersebut, yaitu dengan menerapkan analisis AMMI , melakukan pendekatan metode resampling bootstrap dan menghasilkan inferensi titik-titik dalam bentuk plot daerah kepercayaan ellips. Data yang dipakai merupakan variabel pengamatan kandungan Fe, Zn, dan pengamatan Yield dari tanaman padi. Setelah diperoleh sebaran titik-titik inferensi dari masing-masing genotipe kemudian penentuan kestabilan dilakukan berdasarkan konsep jarak dari sumbu (0,0) juga menurut daerah kepercayaan ellipsnya. Genotipe yang stabil dari variabel viii pengamatan Yield adalah G9 varietas CIHERANG dan genotipe yang tidak stabil adalah G2 (BP9454F-27-3-2-B), pada variabel pengamatan kandungan Fe genotipe yang stabil adalah G9 varietas CIHERANG dan genotipe yang tidak stabil G2 (BP9454F-27-3-2-B), untuk tanaman padi dengan kandungan Zn didapatkan genotipe yang stabil G5 (BP9458F-21-1-4-B) dan yang tidak stabil G3 (BP9474C-1-1-B). Keseluruhan penentuan kestabilan genotipe juga didasarkan pada besarnya keragaman Biplot AMMI tiap-tiap variabel pengamatan. Langkah selanjutnya dengan membandingkan dari konsep ISA dan memperhatikan daerah kepercayaan inferensi titik-titik genotipe tersebut. Pada daerah kepercayaan tersebut besarnya keragaman ditentukan dari batas atas dalam hal ini berupa ellips luar sedangkan penentuan kestabilan genotipe dilihat dari batas bawah atau ellips dalam yang mendekat ke titik-titik pusat (0,0). 2 Pada penelitian ini, Biplot AMMI menunjukkan keragaman variabel pengamatan Yield sebesar 78,3%, Fe sebesar 64,3% dan keragaman terbesar adalah variabel pengamatan kandungan Zn sebesar 80,0%. Keragaman yang semakin besar dari Biplot AMMI menunjukkan semakin banyaknya perbedaan dalam penentuan kestabilan genotipenya. Hal ini semakin memperkuat dugaan penelitian sebelumnya dari Novianti (2010) dimana upaya inferensi titik-titik Biplot ini akan baik bila digunakan pada keragaman Biplot AMMI yang kecil, sehingga hasilnya tidak akan jauh berbeda dengan Biplot AMMI 22 dan konsep jarak ISA.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810101054;
dc.subjectINFERENSI TITIK-TITIK PADA BIPLOT AMMIen_US
dc.titleINFERENSI TITIK-TITIK PADA BIPLOT AMMI MENGGUNAKAN RESAMPLING BOOTSTRAPen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record