Show simple item record

dc.contributor.authorGalih Septian Isnayanto
dc.date.accessioned2015-03-01T05:43:11Z
dc.date.available2015-03-01T05:43:11Z
dc.date.issued2015-03-01
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61524
dc.description.abstractRespon Masyarakat Terhadap Keberadaan Prostitusi Waria di Kawasan Stasiun Jember; Galih Septian Isnayanto, 090910302056; 2014:88 halaman; Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. Fenomena munculnya waria banyak menimbulkan polemik dalam masyarakat. Memang kebanyakan masyarakat Indonesia menganggap keberadaan waria tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, sebab pekerjaan waria identik dengan kehidupan malam atau prostitusi. Seperti keberadaan prostitusi waria di kawasan stasiun Jember yang sampai saat ini masih tetap ada. Oleh sebab itu, rumusan masalah yang dipilih adalah Bagaimana respon masyarakat terhadap keberadaan prostitusi waria di kawasan stasiun Jember? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan respon masyarakat terhadap keberadaan prostitusi waria di kawasan stasiun Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan teori interaksionisme simbolik Blumer. Teori Interaksionisme Blumer dipilih karena peneliti berusaha untuk memahami penilaian masyarakat terhadap prositusi yang berada di kawasan stasiun Jember. Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Dalam penentuan informan digunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria antara lain informan kunci serta informan yang bersedia untuk diwawancarai oleh peneliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi. Proses selanjutnya adalah melakukan analisis data meliputi pengumpulan data serta pengelolaan data. Setelah itu data kemudian dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan. vii Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, respon masyarakat terhadap keberadaan prostitusi waria diantaranya adalah reaksi masyarakat terhadap jenis kelamin waria yaitu masyarakat menganggap waria telah menyalahi kodratnya sebagai laki-laki dan ada juga masyarakat yang menganggap jenis kelamin waria hal yang biasa-biasa saja. Reaksi masyarakat terhadap pekerjaan waria dibidang prostitusi yaitu masyarakat menganggap sebagai perbuatan yang melanggar hukum, yang layak dihukum maksimal, karena membawa akibat buruk, mengandung kejahatan dan dosa serta dapat membahayakan dan mengancam keutuhan rumah tangga, masyarakat serta merusak moral dan mental. Rreaksi masyarakat terhadap tempat Mangkal waria yaitu menolak karena menganggap keberadaan prostitusi tersebut mengganggu ketertiban umum dan membuat kawasan stasiun Jember menjadi buruk di mata masyarakat. Beberapa aksi yang dilakukan masyarakat untuk meminimalkan aktivitas prostitusi waria di kawasan stasiun diantaranya dengan tata cara yang bersifat kurasif atau mengancam, seperti pemberian sanksi dan melakukan operasi ketertiban umum terhadap waria yang mangkal di kawasan stasiun Jember. Dengan tata cara yang bersifat persuasif atau himbauan, seperti pemberian nasehat dan memberi peluang untuk berwirausaha kepada para waria yang mangkal di kawasan stasiun Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries0909010302056;
dc.subjectRESPON MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN PROSTITUSI WARIA DI KAWASAN STASIUN JEMBERen_US
dc.titleRESPON MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN PROSTITUSI WARIA DI KAWASAN STASIUN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record