Show simple item record

dc.contributor.authorLisa Dewi Hartini
dc.date.accessioned2013-12-08T03:55:06Z
dc.date.available2013-12-08T03:55:06Z
dc.date.issued2013-12-08
dc.identifier.nimNIM081810301005
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6150
dc.description.abstractPenggunaan jamu tradisional di Indonesia sangatlah luas, karena masyarakat percaya bahwa jamu bersifat aman. Namun saat ini telah terjadi penyalahgunaan dari jamu yaitu adanya penambahan bahan kimia obat dalam jamu, misalnya piroksikam dan fenilbutazon. Piroksikam dan fenilbutazon merupakan contoh dari obat analgesik yang menekan rasa nyeri pada daerah sakit sehingga orang yang sakit tersebut tidak merasakan kesakitan. Proses analisanya masih membutuhkan waktu yang lama, salah satunya dengan HPLC. Proses analisa ini dilakukan dalam skala laboratorium, oleh karena itu dibutuhkan proses analisa yang sederhana. Proses analisa yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu tes strip. Tes strip itu sendiri terdiri dari 3 bagian utama yaitu membran, reagen, dan detektor. Membran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu poliamida, reagen yang digunakan yaitu reagen liberman, mandelin, kobalt tiosianat, feri amonium sulfat, dan tembaga asetat. Sedangkan detektor pada tes strip yaitu berupa perubahan warna pada strip-strip. Tujuan dari penelitian ini adalah (i) mengetahui reagen liberman, mandelin, feri amonium sulfat, tembaga asetat dan kobalt tiosianat dalam mengidentifikasi piroksikam dan fenilbutazon, (ii) mengetahui proses imobilisasi membran poliamida dengan reagen, (iii) mengetahui kinerja tes strip terhadap piroksikam dan fenilbutazon. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: (i) optimasi pelarut sampel standar, (ii) pembuatan dan optimasi reagen, (iii) imobilisasi dan optimasi reagen ke dalam membran, (iv) uji kinerja tes strip, dan (v) uji tes strip dengan larutan standar konsentrasi tinggi. Optimasi pelarut sampel standar dilakukan dengan memvariasikan pelarut yaitu aquades, etanol, dan kloroform. Proses pembuatan reagen sesuai standar pembuatan reagen, imobilisasi dan optimasi reagen ke dalam membran poliamida dilakukan secara entrapment dan adsorbsi. Proses entrapment dilakukan dengan mencampur benang nilon sebanyak 10 gram dengan HCL 37% 20 ml, kemudian ditambahkan reagen, diaduk hingga homogen dan didiamkan 24 jam, dilanjutkan dengan pencetakan. Proses adsorbsi yaitu mengadsorb membran kosongan dengan reagen standar, optimasinya dilakukan selama 6, 12, dan 24 jam. Uji kinerja tes strip yaitu berupa limit deteksi, reprodusibilitas, dan life time, kemudian uji tes strip dengan larutan standar konsentrasi tinggi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa reagen-reagen tersebut dapat memberikan perubahan warna dalam pelarut etanol. Hasil pemilihan reagen didapatkan liberman tidak dapat memberikan perubahan warna apabila direaksikan dengan piroksikam dan fenilbutazon dalam bentuk larutan, namun dapat memberikan perubahan warna dalam bentuk serbuk, sedangkan untuk reagen mandelin, feri amonium sulfat, tembaga asetat dan kobalt tiosianat dapat mengidentifikasi piroksikam dan fenilbutazon dalam bentuk larutan. Membran poliamida tidak dapat diimobilisasi secara entrapment dengan reagen liberman, mandelin, kobalt tiosianat, feri amonium sulfat, dan tembaga asetat, karena terjadinya leaching pada saat membran dimasukkan dalam bak koagulasi. Untuk adsorbsi, reagen liberman dan mandelin tidak dapat mengadsorb reagen dan membrannya hancur, namun reagen feri amonium sulfat, tembaga asetat, dan kobalt tiosianat dapat mengadsorb reagen dengan baik. Kinerja tes strip berupa limit deteksi, reprodusibilitas, dan life time. Tes strip kobalt tiosianat dengan sampel piroksikam memiliki limit deteksi 1,893 mg/ml, reprodusibilitas 0,475% dan life time 15 hari, sedangkan dengan fenilbutazon memiliki limit deteksi 1,947 mg/ml, reprodusibilitas 0,025% dan life time 15 hari. Tes strip feri amonium sulfat dengan sampel piroksikam dan fenilbutazon berturutturut memiliki limit deteksi 0,816 mg/ml dan 0,713 mg/ml, reprodusibilitas 0,137% dan 0,115% dan life time lebih dari 80 hari. Tes strip tembaga asetat dengan piroksikam memiliki limit deteksi 0,629 mg/ml, reprodusibilitas 0,175% dan life time lebih dari 80 hari.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810301005;
dc.subjectANALISA KUALITATIF PIROKSIKAM DAN FENILBUTAZONen_US
dc.titleANALISA KUALITATIF PIROKSIKAM DAN FENILBUTAZON MENGGUNAKANREAGEN SPESIFIK YANG DIIMOBILISASI PADA MEMBRAN POLIAMIDA DALAM TES STRIPen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record