Show simple item record

dc.contributor.authorARISTA BAYU ANGGARA
dc.date.accessioned2014-11-28T01:40:31Z
dc.date.available2014-11-28T01:40:31Z
dc.date.issued2014-11-28
dc.identifier.nimNIM080910301012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60380
dc.description.abstractMetode penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian tersebut disebuah perusahaan tambang emas PT. BSI yang terletak di Kabupaten Banyuwangi. Teknik informan menggunakan purposive, metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Menggunakana teknik analisis data dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Berikut di bawah ini adalah tahapan proses dari program pemberdayaan perempuan melalui budidaya jamur tiram sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan PT. BSI: 1. Pada tahap engagement diketahui adanya upaya pendekatan yang dilakukan oleh PT. BSI kepada masyarakat sebelum memulai pelaksanaan program kegiatan. Pendekatan yang dilaksanakan tersebut, melibatkan unsur yang terdapat di dalam masyarakat yaitu perangkat desa. 2. Pada tahap assesment bahwa metode yang digunakan oleh PT. BSI dalam kegiatan assesment ini adalah mengidentifikasi potensi wilayah, sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dari kegiatan tersebut diketahui bahwa potensi terbesar adalah sumber daya manusia yaitu ibu-ibu rumah tangga yang tidak termanfaatkan. 3. Pada tahap plan of action semua bentuk kegiatan didominasi oleh PT. BSI, hal ini dikarenakan pihak PT. BSI melihat secara umum bahwa tingkat pendidikan masyarakat Dusun Pancer tergolong rendah. Selain itu hal lain yang melatarbelakangi pihak PT. BSI merumuskan sendiri bentuk program, adalah karena mereka juga berasal dari masyarakat lokal atau lingkungan perusahaan, sehingga mereka merasa banyak tahu tentang apa saja yang dibutuhkan oleh warga setempat. 4. Pada tahap action and facilitation pada tahap ini PT. BSI memfasilitasi kelompok membangun usaha jamur tersebut dengan membantu pendanaan untuk membangun rumah jamur dan modal awal untuk pembelian bahan dan alat produksi pada periode pertama. Untuk periode-periode selanjutnya diharapkan kelompok sudah mulai mandiri dengan mengelola dana sendiri sebagai hasil dari usaha jamur tiram tersebut. 5. Evaluation dan temination, pada tahap ini diketahui bahwa, meski program pemberdayaan sudah berjalan pihak perusahaan PT. BSI masih memantau bagaimana perkembangan dari program pemberdayaan tersebut melalui laporan mingguan yang diberikan oleh kelompok Pulau Merah Berkarya. Sehingga dapat diketahui dalam kegiatan tersebut PT. BSI melaksanakan tahapan evaluasi. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: Dalam pelaksanaan program pemberdayaan perempuan melalui budidaya jamur tiram sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan PT. BSI secara langsung menyelenggarakan sendiri program tersebut tanpa melalui yayasan atau bermitra dengan pihak lain. Program pemberdayaan tersebut dirasakan masih belum maksimal. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan informan yang mengatakan bahwa kendala utama dalam program tersebut adalah kurangnya kekompakan sesama anggota kelompok. Padahal ini sangat berpengaruh terhadap hasil yang didapat oleh kelompok Pulau Merah Berkarya. Sehingga mengakibatkan produk jamur yang dihasilkan oleh kelompok Pulau Merah Berkarya tidak dapat bersaing dengan produk serupa dipasaran secara kuantitas meski secara kualitas produk kelompok Pulau Merah Berkarya lebih diunggulkan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910301012;
dc.subjectPemberdayaan Perempuan, Budidaya Jamur Tiramen_US
dc.titlePROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PT. BUMI SUKSESINDO (BSI) (Studi Deskriptif Pada Kelompok Pulau Merah Berkarya Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi).en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record