Show simple item record

dc.contributor.authorDia Malakaraya
dc.date.accessioned2014-11-27T07:03:00Z
dc.date.available2014-11-27T07:03:00Z
dc.date.issued2014-11-27
dc.identifier.nimNIM100910201083
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60363
dc.description.abstractJenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. pengumpuTeknik penentuan informan yaitu dengan menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan model interaksi Miles dan Hubberman. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi, kecukupan referensi, ketekunan pemangatan dan perpanjangan keikutsertaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: pemasaran gabah dan beras di desa Ambulu memiliki mata rantai yang tidak terlalu panjang. Mayoritas petani di Desa Ambulu masih menjual gabahnya kepada pedagang dibandingkan dengan ke KUD yang merupakan mitra Bulog. Mayoritas petani mengetahui informasi harga dari petani yang telah panen terlebih dahulu bukan dari informasi refrensi harga Bulog. Terkait dengan harga, HPP yang dikeluarkan oleh Bulog tidak lagi menjadi harga patokan, melainkan harga referensi, sehingga Bulog tidak berkewenangan apabila harga gabah jatuh di bawah HPP di tingkat petani. Bulog memang sudah melaksanakan peran sesuai dengan ketentuan dalam Inpres, namun peran tersebut terganggu oleh aktivitas pelaku perberasan lain seperti pedagang beras besar dan pabrik penggilingan besar, dalam penyerapan gabah dan beras yang lebih berani dalam segi modal. Sehingga pemerintah memang kesulitan bahkan tidak mampu untuk mempengaruhi logika pasar dalam pemasaran gabah dan beras. Sumber pendanaan Bulog untuk pengadaan pun terbatas, sehingga tidak mampu membeli gabah petani apabila harga terlalu tinggi di atas HPP. Mekanisme pasar tetap berjalan dan Bulog hanya dapat berperan dalam kegiatan pengadaan tapi sulit berperan ketika harga yang diterima petani tidak sebanding dengan harga yang dibayarkan untuk kegiatan produksi. Dapat dikatakan bahwa Peran Bulog cenderung lemah apabila dibandingkan dengan pelaku perberasan lain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100910201083;
dc.subjectStabilitas Harga Gabah dan Beras, Bulogen_US
dc.titlePERAN BULOG DALAM MENJAGA STABILITAS HARGA GABAH DAN BERAS DI TINGKAT PETANI (Studi Di Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record