dc.description.abstract | Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 2 Tanggul. Sampel penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas terhadap populasi. Penentuan sampel penelitian
menggunakan metode cluster random sampling. Desain penelitian yang digunakan
adalah post-test only control group design. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan uji Independent-Sample T-test program SPSS 16 dengan taraf
signifikansi 5%. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan pengujian hipotesis
pihak kanan.
Hasil analisis Independent-Sample T-test untuk menguji hipotesis penelitian 1
diperoleh nilai t pada equal variance assumed adalah 2,571 dengan signifikansi (1-
tailed) 0,006. Nilai sig 0,05 sehingga skor rata-rata keterampilan proses sains siswa
kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis
penelitian 2 diperoleh hasil analisis Independent-Sample T-test nilai t pada equal
variance assumed adalah 2,071 dengan signifikansi (1-tailed) 0,004 0,05, sehingga
nilai rata-rata hasil belajar fisika kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah: (1) model problem solving laboratory berpengaruh signifikan terhadap
keterampilan proses sains siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Tanggul, dan (2) model
problem solving laboratory berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa
kelas XI di SMA Negeri 2 Tanggul. | en_US |