Show simple item record

dc.contributor.authorYorika Pratidina
dc.date.accessioned2013-12-06T05:51:25Z
dc.date.available2013-12-06T05:51:25Z
dc.date.issued2013-12-06
dc.identifier.nimNIM081910301012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5628
dc.description.abstractSaat ini di Indonesia berkembang produk asbuton baru, yaitu BGA (Buton Granular Asphalt). Asbuton di Indonesia mencapai ± 650 juta ton, namun belum dioptimalkan dengan baik. Untuk mengurangi penggunaan aspal impor, pemerintah melakukan strategi dengan menggunakan aspal buton pada pembangunan jalan nasional. Kualitas BGA sudah di implementasikan dan di uji pada campuran aspal panas, campuran aspal hangat, dan campuran aspal dingin. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan BGA pada campuran panas memiliki kualitas yang lebih rendah dari campuran aspal minyak pen 60/70 dan cocok untuk jalan dengan lalu lintas rendah. Sedangkan pada campuran aspal dingin, BGA memiliki kualitas yang sama dengan aspal emulsi campuran dingin dan cocok untuk jalan lalu lintas rendah. Untuk mengembangkan pemanfaatan BGA, banyak dilakukan penelitian guna menghasilkan suatu campuran yang baik menggunakan BGA. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan BGA dapat meningkatkan stabilitas suatu campuran serta dapat mempengaruhi karakteristik Marshall campuran aspal beton. Dengan adanya penjelasan tersebut perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan BGA. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik Marshall penggunaan BGA tipe 15/20 sebagai bahan campuran agregat halus pada campuran AC-BC sehingga dihasilkan campuran yang baik. Variasi BGA yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% dengan penambahan aspal kadar 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian Marshall. Untuk melihat karakteristik hasil pengujian Marshall digunakan metode deskriptif dan pembobotan. Hasil penelitian ix menunjukkan bahwa penggunaan BGA sebagai bahan campuran agregat halus mampu meningkatkan nilai stabilitas, namun menurunkan nilai flow pada campuran AC-BC. Komposisi terbaik diperoleh pada penggunaan BGA 40% dengan kadar aspal 5,5% dan 6%.en_US
dc.relation.ispartofseries081910301012;
dc.subjectButon Granular Asphalt (BGA) 15/20 sebagai Bahan Komposisi Campuran Agregat Halusen_US
dc.titleANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUSen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record