Show simple item record

dc.contributor.authorNurinda Yokantina
dc.date.accessioned2013-12-03T15:13:45Z
dc.date.available2013-12-03T15:13:45Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM062110101065
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3319
dc.description.abstractPendidikan kesehatan merupakan suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Salah satu bentu pendidikan kesehatan adalah pendidikan kesehatan reproduksi. Maraknya pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur merupakan salah satu indikator kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi yang diberikan sejak anak usia balita. Orangtua ditempatkan pada urutan pertama sebagai pihak yang paling bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak. Dalam memberikan pendidikan tersebut, orangtua harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan sikap yang benar agar dapat menyampaikan dengan bahasa yang benar dan sesuai dengan tahapan umur anak dalam menerima informasi kesehatan reproduksi tersebut. Anak autis merupakan bagian dari anak berkebutuhan khusus juga membutuhkan pendidikan kesehatan reproduksi sejak usia balita. Anak autis yang cenderung mengalami hambatan dalam interaksi, komunikasi, dan perilaku social, juga memiliki anggota reproduksi yang lengkap dan mempunyai hasrat untuk melakukan aktivitas reproduksi secara aktif, ketika dia dewasa. Selama ini terapi yang diberikan pada anak autis seringkali terapi bicara dan okupasi agar si anak bisa berbicara, menulis, belajar dan bersosialisasi. Padahal mereka juga akan berkembang menjadi seorang remaja, mengalami masa puber dan tertarik pada hal-hal yang berbau seksualitas. Usia balita merupakan dasar-dasar anak untuk bersikap kritis. Baik buruknya sikap dan tingkah laku seseorang di masa anak-anak, sebagian besar ditentukan oleh pengalaman mereka dalam melihat orang-orang di sekitarnya terutama kedua orangtuanya. Hal itu merupakan bekal pendidikan bagi anak-anak nantinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pendidikan kesehatan reproduksi oleh orangtua bagi anak autis usia balita di TB dan TK Cahaya Nurani Jember. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan utama diambil secara purposive sampling, sehingga diperoleh 4 responden dari orangtua anak yang bersekolah di TB dan TK Cahaya Nurani Jember. Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (indepth interview) dan data dikumpulkan sejauh “dianggap” cukup guna membuat gambaran maksimal yang diinginkan. Penelitian ini juga disertai dengan observasi partisipasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 responden yang memiliki rentang umur 30-35 tahun, 1 responden berumur 42 tahun dan 4 responden berpendidikan tinggi, memiliki sikap tabu terhadap pendidikan kesehatan reproduksi yang diberikan pada anak autis usia balita. Pengertian kesehatan reproduksi yang dipahami oleh 4 responden cenderung sempit. Namun, ketika penjabaran kesehatan reproduksi pada anak usia balita dibagi sesuai tahapannya 67% telah diajarkan pada anak responden. 3 responden tidak mengetahui akan pentingnya pengenalan anatomi tubuh pada anak dengan bahasa yang sebenarnya, setiap anak dari 4 responden tidak mengerti terhadap jenis kelamin yang dimiliki anak. 3 responden cenderung mengajarkan toilet training pada anak dengan baik sejak anak sebelum dinyatakan autis samapi anak dapat mandiri. 4 responden cenderung melakukan tindakan preventif agar anak tidak menunjukkan anggota badan terlarang di sembarang tempat, karena anak cenderung membuka pakaian maupun celana/roknya secara tiba-tiba di sembarang tempat. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan nantinya orangtua dapat memahami bentuk kesehatan reproduksi yang dapat diajarkan pada anak usia balita dengan benar, sehingga dapat mengurangi terjadinya pelecehan seksual pada anak usia di bawah umur, termasuk pada anak autis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062110101065;
dc.subjectPendidikan kesehatan reproduksi, orangtua, anak autis usia balitaen_US
dc.titlePENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH ORANGTUA BAGI ANAK AUTIS USIA BALITA DI TAMAN BERMAIN DAN TAMAN KANAK- KANAK CAHAYA NURANI JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record