Show simple item record

dc.contributor.authorIra Pipit Harsanti
dc.date.accessioned2013-12-03T09:08:59Z
dc.date.available2013-12-03T09:08:59Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM082310101014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3182
dc.description.abstractRemaja merupakan masa tumbuh kembang dari peralihan periode anak-anak menuju ke dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yaitu faktor biologis, emosi, kognitif, dan sosial. Tahap perkembangan remaja, menempatkan remaja sebagai kelompok beresiko di masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual beresiko adalah perubahan hormonal, usia remaja, norma agama yang kurang mendukung remaja. Perkembangan ilmu teknologi yang saat ini mulai berkembang pesat, sehingga remaja sering kali menyalahgunakannya, pola asuh orang tua yang kurang memberikan edukasi pergaulan, etika, kesehatan reproduksi kepada remaja, dan pergaulan yang sangat bebas dikalangan remaja, misalnya tekanan dari teman sebaya, sehingga remaja sulit untuk menolak ajakan-ajakan yang tidak rasional. Hasil survei perilaku seksual yang beresiko pada remaja oleh Jaringan Epidemiologi Nasional (JEN) tahun 2006 pada sepuluh Universitas di Jakarta, Semarang, dan Surabaya, hasilnya menyebutkan bahwa 15% dari 2224 mahasiswa telah melakukan hubungan seks di luar nikah. Hasil survei oleh kelompok Studi Mahasiswa Kesehatan Reproduksi (KSM-Kespro) salah satu PTN terkemuka di Surabaya menunjukkan bahwa 62,8% mahasiswa pernah berpacaran dan perilaku yang sering dilakukan adalah kissing (46,2%), necking (23,5%), petting (18,9%) dan intercourse (2,5%) (BKKBN, 2009). Remaja perlu bersikap tegas atau asertif dalam menolak ajakan teman sebaya yang tidak rasional. Penelitian ini memberikan suatu latihan asertif pada remaja untuk menyampaikan kebutuhan, hak, dan menentukan suatu pilihan tanpa menyakiti perasaan orang lain. Tujuan latihan asertif adalah untuk meningkatkan nilai yang ada pada diri sendiri dan orang lain, meningkatkan harga diri, mengurangi kecemasan, meningkatkan kemampuan seseorang dalam membuat keputusan hidup, dan mengkespresikan sesuatu melalui gerakan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh latihan asertif terhadap perilaku seksual beresiko remaja di SMK Negeri “X” Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimental dengan rancangan non equivalent control group design. Populasi dalam peneltian ini berjumlah 806 orang, dengan pengambilan sampel yaitu menggunakan cara multistage random sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian berjumlah 90 orang, yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu 45 orang menjadi kelompok kontrol dan 45 orang lainnya menjadi kelompok perlakuan. Data kelompok perlakuan dilakukan 5 sesi, setiap sesinya dilakukan satu minggu satu kali selama 45 menit, dimulai tanggal 23 juni sampai dengan 20 juli, dianalisis dengan uji statistik Mann Whitney U Test untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah intervensi pada 2 kelompok sampel yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku seksual beresiko pada kelompok perlakuan sebelum diberikan latihan asertif adalah 18 (40,0%) orang beresiko, dan 27 (60,0%) orang tidak beresiko, sedangkan setelah diberikan latihan asertif data menunjukkan 16 (35,6%) orang beresiko dan 29 (64,4%) orang tidak beresiko. Hasil pengolahan data dengan SPSS didapatkan p value (0,021) < α (0,05) yang berarti H ditolak sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh latihan asertif terhadap perilaku seksual beresiko remaja di SMK Negeri “X” Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082310101014;
dc.subjectPERILAKU SEKSUAL BERESIKO PADA REMAJA DI SMK NEGERI “X” JEMBERen_US
dc.titlePENGARUH LATIHAN ASERTIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL BERESIKO PADA REMAJA DI SMK NEGERI “X” JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record