Show simple item record

dc.contributor.authorRidwan Isnaeni Mf
dc.date.accessioned2013-12-03T06:16:13Z
dc.date.available2013-12-03T06:16:13Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM081510501124
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2935
dc.description.abstractSawi adalah salah satu komoditas sayuran yang banyak diusahakan oleh petani karena kandungan gizi dan nilai ekonomisnya. Salah satu kendala dalam budidaya tanaman sawi adalah serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). Gangguan hama merupakan salah satu kendala dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan produksi sawi karena dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas dari tanaman sawi. Salah satu hama yang menyerang tanaman sawi adalah kumbang daun Phylotreta vitata. Pengendalian yang umum dilakukan oleh petani adalah menggunakan pestisida sintetik, penggunaan pestisida berlebih akan berdampak pada terganggunya keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu perlu adanya cara alternatif untuk mengendalikan hama pada tanaman sawi, salah satunya adalah dengan menggunakan insektisida nabati. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui jenis insektisida nabati ekstrak daun pacar cina, sirsat, srikaya, mahoni, dan mimba yang efektif mengendalikan hama P. vitata pada tanaman sawi. Penelitian dilakukan di Dusun Manggis desa Suko Rambi RT/RW 2/2 Kecamatan Suko Rambi Kabupaten Jember. Penelitian dimulai bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2012. Penelitian ini untuk mengetahui keefektifan ekstrak daun pacar cina, sirsat, srikaya, mahoni, dan mimba terhadap intensitas serangan dan jumlah populasi kumbang daun. Percobaan dilakukan dengan menyemprot ekstrak daun pacar cina, sirsat, srikaya, mahoni, dan mimba dengan konsentrasi (100 ml/L, 100 ml/L, 100 ml/L, 100 ml/L, dan 25 ml/L) pada tanaman sawi dengan lebar plot 2 x 2 m yang berisi 80 tanaman sawi, kemudian dipilih 10 tanaman sampel secara acak pada tiap plot, aplikasi dilakukan sebanyak tiga kali. Percobaan tiap ekstrak insektisida nabati diulang sebanyak empat kali (n=40). Pengamatan terhadap intensitas serangan dan jumlah populasi hama dilakukan setiap tiga hari setelah aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan ke-6 umur tanaman 24 HST perlakuan insektisida nabati ektrak daun pacar cina berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan. Presentase intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan (Kontropl) F0 sebesar 42%, sedangkan intensitas serangan paling rendah adalah pada perlakuan ekstrak pacar cina dengan intensitas serangan sebesar 30%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada pengamatan ke-6 umur tanaman 24 HST, semua perlakuan menunjukkan tidak ada interaksi dalam menekan jumlah populasi hama pada tanaman sawi. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, ektrak daun pacar cina mampu menekan intensitas serangan tertinggi pada aplikasi ke-3 pada umur tanaman 24 HST dengan rata-rata presentase serangan 30%, sedangkan pada pengaruh jumlah populasi semua perlakuan tidak berbeda atau non signifikan, dengan jumlah populasi terrendah pada perlakuan ektrak daun pacar cina (F2) dan ektrak daun mimba (F1) yaitu masing-masing rata-rata jumlah hama/10 tanaman 0,08 ekor, dan jumlah hama tertinggi pada perlakuan kontrol (F0) dengan jumlah rata-rata hama/10 tanaman 0,28 ekor.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510501124;
dc.subjectINSEKTISIDA NABATI, HAMA KUMBANG DAUN, TANAMAN SAWI (Brassica rapa var. parachinensis L)en_US
dc.titleUJI EFEKTIVITAS INSEKTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KUMBANG DAUN (Phyllotreta vitata F) PADA TANAMAN SAWI (Brassica rapa var. parachinensis L)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record