Show simple item record

dc.contributor.authorGrace Eva Nofna Br. Ginting
dc.date.accessioned2014-01-29T02:40:13Z
dc.date.available2014-01-29T02:40:13Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM040910201164
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26963
dc.description.abstractEnabler merupakan istilah peranan pemerintah dalam Model Pembangunan Berpusat pada Manusia. Di Indonesia, urgensi bagi pemerintah untuk dapat menjalankan peranannya sebagai enabler semakin meningkat seiring diadopsinya MDGs ke dalam konsep pembangunan nasional sejak awal tahun 2000. Karena, sebagaimana diketahui MDGs dengan tegas menekankan orientasi pada pembangunan manusia sebagai wujud konsep pembangunan yang berkualitas. Orientasi kepada pembangunan manusia yang berimplikasi pada diterapkannya Strategi Pengelolaan Sumber Daya Lokal ini kemudian melahirkan program-program yang bersifat pemberdayaan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Di antaranya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat -Mandiri Perdesaan (PNPM - Mandiri Perdesaan). Sebagai salah satu manifestasi Model Pembangunan Berpusat pada Manusia, PNPM - Mandiri Perdesaan tentu saja menuntut pemerintah untuk dapat mewujudkan peranan enabler-nya tersebut. Termasuk pemerintah di tingkat lokal, yakni pemerintah desa. Ini pulalah yang dialami pemerintah desa di Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember dengan masuknya Desa Harjomulyo sebagai satu dari berbagai desa sasaran PNPM - Mandiri Perdesaan. Bagaimana Pemerintah Desa Harjomulyo menjalankan peranannya sebagai enabler pada penyelenggaraan PNPM - Mandiri Perdesaan TA 2009 di Desa Harjomulyo merupakan hal yang coba ditelusuri dalam penelitian ini. Momen penyelenggaraan PNPM - Mandiri Perdesaan TA 2009 di Desa Harjomulyo dipilih berdasarkan pertimbangan santernya protes masyarakat Desa Harjomulyo yang ditujukan kepada Pemerintah Desa Harjomulyo, terutama kepada kepala Desa Harjomulyo, terkait desain proyek jembatan rabat beton PNPM - Mandiri Perdesaan TA 2009 di desa tersebut, yang dinilai berpotensi memperparah dampak banjir. Guna mencapai tujuan penelitian, maka peneliti pertama-tama akan menggali informasi berkaitan dengan peranan Pemerintah Desa Harjomulyo dalam PNPM - Mandiri Perdesaan TA 2009 di Desa Harjomulyo, yang kemudian dianalisa dengan menggunakan prinsip-prinsip enabler yang dikemukakan Y. C. Yen, untuk mengetahui manakah dari peranan yang telah dijalankan Pemerintah Desa Harjomulyo tersebut yang termasuk sebagai peranan enabler. Sementara itu, sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan tiga informan inti, serta dari data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan. Data-data yang diperoleh tersebut selanjutnya diperiksa keabsahannya melalui triangulasi dengan metode, yakni dengan mewawancarai secara mendalam lima orang informan pembanding. Analisis data dalam penelitian ini sendiri dilakukan dengan model analisa interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil dari kegiatan penelitian menunjukkan, bahwa terdapat delapan peranan utama yang dijalankan Pemerintah Desa Harjomulyo pada saat penyelenggaraan PNPM - Mandiri Perdesaan TA 2009 di Desa Harjomulyo. Dan dari delapan peranan tersebut, empat di antaranya termasuk peranan sebagai enableren_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040910201164;
dc.subjectPEMERINTAH, MANUSIAen_US
dc.titleENABLER: PERANAN PEMERINTAH DALAM MODEL PEMBANGUNAN BERPUSAT PADA MANUSIA (STUDI PADA PEMERINTAH DESA DI DESA HARJOMULYO, KECAMATAN SILO, KABUPATEN JEMBER DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM - MANDIRI PERDESAAN) TAHUN ANGGARAN 2009)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record