Show simple item record

dc.contributor.authorFitria Trisianawati
dc.date.accessioned2013-12-03T02:29:29Z
dc.date.available2013-12-03T02:29:29Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM071510101069
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2669
dc.description.abstractTembakau adalah salah satu komoditi yang mempunyai peran cukup besar dalam perekonomian nasional sebagai sumber devisa dan cukai yang cukup tinggi. Harga jual tembakau yang cukup tinggi membuat komoditi ini banyak dibudidayakan oleh petani tradisional Indonesia. Varietas Dixie bright merupakan salah satu varietas unggul introduksi yang banyak ditanam di wilayah Indonesia. Potensi produksi varietas ini cukup baik dan kandungan nikotinnya cukup rendah. Permasalahan penerapan teknis budidaya berupa kerapatan populasi dan dosis nitrogen adalah beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produksi tembakau secara umum. Kerapatan populasi yang rendah menyebabkan pemanfaatan sumberdaya lingkungan tidak optimal dan kerapatan populasi tinggi dapat menyebabkan tingginya tingkat kompetisi. Nitrogen sebagai unsur penting bagi tanaman tembakau, sedapat mungkin tersedia dalam keadaan cukup di dalam tanah karena sangat diperlukan untuk pertumbuhan, meningkatkan produksi, dan membentuk senyawa nikotin yang dapat mempengaruhi kualitas tembakau. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu mengetahui adanya interaksi antara dosis nitrogen dan kerapatan populasi, mengetahui pengaruh dosis nitrogen, dan mengetahui pengaruh kerapatan populasi terhadap hasil tembakau Paiton di Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Penelitian dilaksanakan di Desa Suko, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo yang dimulai pada bulan April hingga Oktober 2011. Percobaan dilaksanakan mengikuti rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan tiga taraf dosis nitrogen dan tiga taraf kerapatan populasi. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dan apabila terdapat beda nyata diteruskan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Sebelum dianalisis menggunakan ANOVA, data terlebih dahulu 7 diuji menggunakan Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Independen. Apabila tidak memenuhi ketiga syarat uji tersebut, data kemudian diuji menggunakan Uji Standard Error Mean (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara dosis pupuk dan kerapatan populasi memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati. Peningkatan kerapatan populasi dari 20.000 tanaman/ha hingga 30.000 tanaman/ha meningkatkan secara nyata berat basah daun atas, berat setelah peram daun atas, dan berat kering daun atas. Pada parameter berat basah daun atas, berat setelah peram daun atas, dan berat kering daun atas cenderung meningkat hingga 30.000 tanaman/ha. Hal ini menunjukkan terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi populasi per satuan luas, maka produksi semakin tinggi. Peningkatan dosis nitrogen dari dosis 80 kg N/ha hingga 240 kg N/ha meningkatkan secara nyata berat basah daun bawah, berat setelah peram daun bawah, berat setelah peram daun tengah 1, berat setelah peram daun tengah 2, dan berat tulang daun bawah tembakau Paiton. Dosis pupuk yang semakin meningkat akan meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah sehingga penyerapan hara nitrogen oleh akar tanaman semakin meningkaten_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071510101069;
dc.subjectPOPULASIen_US
dc.titlePENGARUH KERAPATAN POPULASI DAN DOSIS NITROGEN TERHADAP HASIL TEMBAKAU PAITON DI KECAMATAN MARON KABUPATEN PROBOLINGGOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record