Show simple item record

dc.contributor.authorWenni Mei Primasari
dc.date.accessioned2014-01-27T22:55:44Z
dc.date.available2014-01-27T22:55:44Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM052010101005
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25661
dc.description.abstractPenyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan yang jumlah penderita cenderung meningkat dan semakin luas daerah penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus. Aedes aegypti lebih berperan dalam penularan penyakit ini. Saat ini larvasida yang paling luas digunakan untuk mengendalikan larva Aedes aegypti adalah temefos 1%. Sejak tahun 1973 temephos 1% (Abate 1SG) telah digunakan dalam upaya pemberantasan vektor demam berdarah secara luas. Namun akhir-akhir ini larva nyamuk Aedes aegypti terlihat cenderung meningkat resistensinya terhadap larvasida tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat resistensi larva Aedes aegypti terhadap temefos 1% dosis diagnosis WHO (0,012mg/l) di Kelurahan Sumbersari dan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai resistensi larva Aedes aegypti terhadap temefos 1% sehingga dapat membantu dalam penyusunan strategi pemberantasan DBD di Kelurahan Sumbersari dan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jemberen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries052010101005;
dc.subjectAedes aegyptien_US
dc.titleUJI RESISTENSI LARVA AEDES AEGYPTI TERHADAP TEMEFOS 1% (ABATE 1SG) DOSIS DIAGNOSTIK WHO DI KELURAHAN SUMBERSARI DAN KEBONSARI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record