Show simple item record

dc.contributor.authorTri Retno Wigati
dc.date.accessioned2014-01-27T22:10:52Z
dc.date.available2014-01-27T22:10:52Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM981610101095
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25561
dc.description.abstractMerokok merupakan kebiasaan yang membudaya di masyarakat kita. Dampak buruk dari kebiasaan merokok terhadap kesehatan umum maupun kesehatan gigi dan mulut telah banyak diteliti. Di bidang kesehatan umum, diketahui bahwa merokok berhubungan dengan penyakit pernafasan, kanker, jantung koroner dan mempercepat kematian. Di bidang kedokteran gigi kebiasaan merokok berhubungan dengan kebersihan rongga mulut. Secara spesifik, kebiasaan merokok juga merupakan salah satu faktor predisposisi dari kandidiasis mulut. Asap dan bahan kimia dari rokok menyebabkan kondisi rongga mulut menjadi tidak seimbang, sehingga spesies Candida yang awalnya bersifat komensal menjadi patogen. Dari hal tersebut di atas dapat diduga bahwa kebiasaan merokok berpengaruh terhadap terapi kandidiasis mulut, namun hubungan antara intensitas merokok dengan keberhasilan terapi kandidiasis mulut masih belum diketahui. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan lama proses penyembuhan kandidiasis mulut. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah rokok yang dikonsumsi per hari dan lama merokok terhadap proses penyembuhan kandidiasis mulut yang diterapi dengan nistatin. Penelitian ini termasuk penelitian observasional klinis pada pasien yang dinyatakan positif terinfeksi kandidiasis mulut berdasarkan pemeriksaan mikrobiologis jamur. Kriteria subyek yang digunakan adalah laki-laki usia 20 – 30 tahun, tidak mempunyai kelainan sistemik (diabetes mellitus, kelainan imunologis), tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan golongan antibiotika maupun imunosupresan selama perawatan. Subyek dikelompokkan berdasarkan jumlah rokok yang dikonsumsi per hari dan lama merokok. Berdasarkan jumlah rokok yang dikonsumsi per hari, subyek dibagi menjadi tiga yaitu kelompok kontrol (K), kelompok X1a (merokok 1-10 batang per hari) dan X1b (merokok > 10 batang per hari). Berdasarkan lamanya merokok subyek dibagi menjadi tiga yaitu kelompok kontrol (K), kelompok X2a (lama merokok < 5 tahun) dan X2b (lama merokok > 5 tahun). Subyek diterapi dengan nystatin oral suspension dengan merk dagang Candistin selama 4 kali sehari dengan dosis sesuai petunjuk. Subyek dievaluasi tiap 7 hari sampai hari ke-28. Hasil penelitian yang diuji dengan uji statistik non parametrik korelasi Sommer’d membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah xiii rokok yang dikonsumsi per hari terhadap lamanya proses penyembuhan kandidiasis mulut. Pada kelompok yang berdasarkan lama merokok juga menunjukkan hasil yang signifikan antara hubungan lama merokok terhadap terhambatnya proses penyembuhan kandidiasis mulut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah rokok yang dikonsumsi per hari semakin lama proses penyembuhan kandidiasis mulutnya. Semakin lama seseorang mempunyai kebiasaan merokok, proses penyembuhan kandidiasis mulutnya juga akan semakin lama.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries981610101095;
dc.subjectkebiasaan merokoken_US
dc.titleDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Gigi Pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record