Show simple item record

dc.contributor.authorWIASTERA, I Made
dc.date.accessioned2014-01-27T01:44:52Z
dc.date.available2014-01-27T01:44:52Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nim070820101066
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24855
dc.description.abstractKebijakan desentralisasi yang dituangkan dalam UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah diharapkan lebih memberi peluang pada perubahan kehidupan pemerintahan daerah yang demokratis untuk mendekatkan pemerintah dengan masyarakatnya, sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat lebih mudah dicapai. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan alat pelajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang berarti. Sebagian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian lainnya masih memprihatinkan. Sekolah lebih merupakan subordinasi dari birokrasi di atasnya sehingga mereka kehilangan kemandirian, keluwesan, motivasi, kreativitas dan inisiatif untuk mengembangkan dan memajukan lembaganya termasuk peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidkan nasional. Kepala sekolah sebagai manajemen puncak sebuah lembaga sekolah kurang memiliki ruang dalam mengembangkan lembaganya berdasar prinsip-prinsip manajemen modern. Kepala sekolah tidak memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyelaraskan semua sumber daya pendidikan yang tersedia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1)Pengaruh faktor-faktor kualitas dan kuantitas guru, kelengkapan dan kualitas sarana – prasarana sekolah, dinamisasi pengembangan kurikulum dan leadership kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru dan tenaga administrasi pada sekolah menengah negeri, (2)Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja sekolah, (3) Pengaruh faktor-faktor kualitas dan kuantitas guru, kelengkapan dan kualitas sarana – prasarana sekolah, dinamisasi pengembangan kurikulum, leadership kepala sekolah dan kepuasan kerja guru dan karyawan administrasi terhadap kinerja sekolah, (4) Faktor-faktor yang memiliki pengaruh dominan terhadap variasi kinerja sekolah. Sampel ditentukan dengan proporsional random sampling sebanyak 138 orang guru sekolah menengah dan tenaga adminsitrasi. Temuan dalam penelitian ini adalah : kondisi dan situasi keempat aspek lingkungan internal sekolah secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan karyawan. Leadership kepala sekolah berpengaruh dominan terhadap kepuasan karyawan. Kepuasan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah. Pengaruh langsung kepuasan karyawan terhadap kinerja sekolah merupakan pengaruh paling kuat di antara pengaruh-pengaruh variabel lainnya. Kondisi dan situasi lingkungan internal sekolah secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja sekolah, demikian pula kepuasan karyawan terhadap kinerja sekolah. Total pengaruh leadership kepala sekolah dominan terhadap kinerja sekolah dan lebih merupakan pengaruh langsung. Pengaruh tersebut diperkuat oleh pengaruh kepuasan karyawan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070820101066;
dc.subjectKINERJA SEKOLAH MENENGAH NEGERIen_US
dc.titleAnalisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kinerja Sekolah Menengah Negeri (SMP, SMU dan SMK) di Kabupaten Tabananen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record