Show simple item record

dc.contributor.authorAdib Amar
dc.date.accessioned2013-12-02T08:53:03Z
dc.date.available2013-12-02T08:53:03Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM081610101049
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2440
dc.description.abstractPemeriksaan radiografi merupakan hal penting dalam menunjang praktek Kedokteran Gigi sehari-hari. Gambaran radiograf yang baik adalah yang mampu memberi informasi sebanyak-banyaknya untuk menentukan diagnosa secara tepat. Radiograf yang berkualitas baik sangat ditentukan oleh proses pengolahan filmnya. Salah satu proses yang penting dalam pengolahan film radiografi adalah proses fixing. Metode penyimpanan larutan akan mempertahankan kualitas larutan fixer sehingga fixing time tidak akan semakin lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan fixing time antara larutan fixer dalam wadah tertutup dan terbuka. Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimental laboratorium yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSGM Universitas Jember. Sebanyak 24 sampel dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok film radiografi yang dilakukan proses fixing pada larutan fixer yang dibiarkan dalam wadah terbuka selama 15 hari (FA), kelompok film radiografi yang dilakukan proses fixing pada larutan fixer yang dibiarkan dalam wadah terbuka selama 30 hari (FB), dan kelompok film radiografi yang dilakukan proses fixing pada larutan fixer yang tertutup dalam wadahnya (FC). Semua sampel penelitian dilakukan eksposi dengan menggunakan indikator-indikator radiografi yang sama menggunakan unit sinar X merk Panpas. Obyek penyinaran dalam penelitian ini adalah elemen gigi premolar pertama rahang atas, molar pertama rahang atas, dan molar pertama rahang bawah yang ditanam dalam balok malam merah. Tahap developing dilakukan dengan metode visual dan dilanjutkan dengan rinsing. Proses fixing dilakukan secara manual dan diakhiri jika timbul gambaran vii permanen yang jelas pada permukaan film radiografi. Fixing time yang diperlukan dicatat. Data yang diperoleh dilakukan uji statistik Kruskall-Wallis dan uji MannWhitney. Hasil penelitian menunjukkan kelompok FC (larutan fixer dalam wadah tertutup) memiliki nilai rata-rata fixing time tercepat dibandingkan kelompok FA dan kelompok FB. Rata-rata nilai fixing time paling lama dimiliki oleh kelompok FB (larutan fixer yang terbuka 30 hari). Kelompok FA (larutan fixer yang terbuka 15 hari) memiliki nilai rata-rata fixing time di antara kelompok FB dan kelompok FC. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna terhadap rerata fixing time pada semua kelompok perlakuan (α<0,05). Kesimpulan hasil penelitian adalah terdapat perbedaan fixing time dalam prosesing film radiografi dengan menggunakan larutan fixer dalam wadah tertutup dan terbuka.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101049;
dc.subjectPROSESING FILM RADIOGRAFI , LARUTAN FIXER DALAM WADAH TERTUTUP DAN TERBUKAen_US
dc.titlePERBEDAAN FIXING TIME PADA PROSESING FILM RADIOGRAFI ANTARA LARUTAN FIXER DALAM WADAH TERTUTUP DAN TERBUKAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record