Show simple item record

dc.contributor.authorSITTI FAR’AH
dc.date.accessioned2014-01-25T16:57:08Z
dc.date.available2014-01-25T16:57:08Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM031810201020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24188
dc.description.abstractMetode VLF merupakan salah satu metode elektromagnetik yang mempunyai tanggapan yang baik terhadap konduktor dangkal atau dekat permukaan. Pada umumnya metode ini digunakan untuk penyelidikan benda-benda yang mempunyai konduktivitas tinggi, misal untuk mengetahui distribusi tingkat konduktivitas bawah permukaan daerah rawan longsor. Dari penerapan metode ini diharapkan didapatkan countur distribusi rapat arus. Countur distribusi rapat arus memberikan informasi keadaan konduktivitas di bawah permukaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi tingkat konduktivitas lapisan bawah permukaan sehingga keberadaan bidang gelincir penyebab tanah longsor dapat diidentifikasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2006 sampai Juni 2007 di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember, adapun pengambilan data dilakukan pada bulan September 2006 yaitu pada musim kemarau di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Untuk pengambilan data diperlukan peralatan seperti VLF ENVI SCINTREX (receiver), GPS (Global Positioning System), meteran, kompas dan alat tulis. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah menentukan lintasan dengan panjang dan jarak spasi tertentu. Langkah selanjutnya adalah pemilihan stasiun pemancar dari VLF, kemudian dilakukan pengambilan data . Dalam pengambilan data tersebut jika terdapat banyak gangguan (noise) dari struktur lokal biasanya berfrekuensi tinggi, maka dilakukan pengambilan data ulang sehingga diperoleh data terbaik. Data utama yang diperoleh adalah nilai tilt (%). Data tilt (%) yang didapatkan dari survei lapangan diolah dengan menggunakan DRAV 1.0 yaitu perangkat lunak distribusi rapat arus VLF. Berdasarkan gambar 5.1 dapat diketahui bahwa dari pinggir jalan raya menuju tebing jurang atau dari lintasan 4 sampai lintasan 1 mempunyai harga rapat arus yang semakin tinggi, harga rapat arus yang tinggi berkaitan dengan adanya konduktor atau zona konduktif di bawah permukaan tanah. Kondisi ini sesuai dengan keadaan geologinya bahwa di kaki lereng (Gambar 5.2) dan di tebing jurang (Gambar 5.3) terdapat sumber air, dimana sumber air yang ada ini berpotensi sebagai pemicu longsor yang menyebabkan longsoran pada tahun 2003. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data dan pembahasan adalah bahwa metode VLF dapat menggambarkan distribusi tingkat konduktivitas lapisan bawah permukaan pada daerah penelitian dan metode ini interpretasinya bersifat kualitatif serta berdasarkan hasil countur distribusi rapat arus (%) pada Gambar 4.5 dan Gambar 5.1 maka pada daerah penelitian ini terdapat bidang gelincir yang mengarah ke jurang. Berdasarkan data lapangan, jenis tanah yang terdapat pada bidang longsor ini adalah jenis tanah lempung. Jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek bila terkena air sehingga jenis tanah ini mempunyai potensi untuk terjadinya longsor terutama bila terjadi hujan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031810201020;
dc.subjectInterpretasi Distribusi Tingkat Konduktivitas,Metode VLFen_US
dc.titleINTERPRETASI DISTRIBUSI TINGKAT KONDUKTIVITAS LAPISAN BAWAH PERMUKAAN UNTUK MENENTUKAN BIDANG GELINCIR PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE VLF (Very Low Frequency)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record