Show simple item record

dc.contributor.authorUmi Dewi Astiti
dc.date.accessioned2014-01-24T08:48:06Z
dc.date.available2014-01-24T08:48:06Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM071810301094
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23650
dc.description.abstractPisang ambon merupakan buah yang banyak terdapat di Indonesia dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Penentuan derajat ketuaan buah pisang juga bisa dilakukan secara visual. Ketuaan buah pisang ditandai dengan bentuk buah sudah bulat, penuh berisi dan sudut penampangnya rata. Warna kulit buah dari hijau tua (sewaktu muda) menjadi hijau muda (Suhardiman, 2004). Buah pisang ambon yang matang dapat dilihat dari berbagai perubahan fisik dan kimia. Sifat fisik antara lain pelunakan buah, ukuran, kadar air dan perubahan warna kulit buah pisang. Sedangkan ciri-ciri kimianya adalah peningkatan kadar gula dan penurunan kadar amilum. Perubahan kadar amilum dan penambahan kadar gula merupakan sifat yang menonjol dalam proses pemasakan buah pisang. Perkembangan sistem teknik pengolahan citra memungkinkan dilakukan pengukuran kemasakan buah pisang tanpa merusaknya karena pengukuran dilakukan secara tidak langsung. Teknik pengolahan citra atau image processing adalah sistem visual buatan yang merupakan salah satu alternatif untuk melakukan pengukuran tersebut. Image processing akan menghasilkan nilai RGB yang nantinya akan dikorelasikan dengan kadar amilum dari pisang ambon. Sehingga dapat diketahui apakah terdapat hubungan antara warna kulit buah pisang ambon dengan nilai RGB dan apakah memang terdapat korelasi antara warna kulit buah pisang dan kadar amilum pada pisang ambon. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menentukan hubungan warna kulit buah pisang ambon dengan perubahan nilai RGB, (2) menentukan hubungan nilai RGB kulit pisang ambon dengan kandungan amilum pada buah pisang ambon, dan (3) menentukan korelasi antara nilai RGB dan kadar amilum pada buah pisang ambon. Pisang difoto menggunakan kamera digital dan citra analog yang dihasilkan dirubah menjadi citra digital (intensitas RGB). Daging buah pisang pada permukaan yang diambil gambarnya diukur kadar amilumnya dengan hidrolisa asam menggunakan HCl 25% yang dilanjutkan dengan pengukuran kadar glukosa dengan metode nelson-somogy menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 744 nm, dimana kadar amilum diperoleh dengan mengalikannya dengan 0,9 (AOAC, 1970 dalam sudarmadji, 1984:39). Selanjutnya dilakukan analisa korelasi yang digunakan untuk menentukan korelasi dari data yang diperoleh yaitu nilai intensitas RGB dari warna kulit buah pisang dan kadar amilum dari daging bauh pisang ambon. Dari data yang diperoleh, intensitas RGB mempunyai hubungan dengan warna kulit buah pisang ambon, yaitu semakin kuning warna kulit buah pisang ambon maka cenderung semakin meningkat nilai Red dan Green serta semakin menurun kadar amilumnya. Intensitas RGB mempunyai korelasi dengan kadar amilum dalam buah pisang yaitu kadar amilum dengan red mempunyai korelasi ( r ) sebesar -0,8093 dengan t hitung untuk r yaitu -7,6711. Antara kadar amilum dengan green mempunyai korelasi ( r) sebesar -0,7824 dengan t hitung untuk r sebesar 6,9948, serta antara kadar amilum dengan blue mempunyai korelasi ( r) sebesar 0,5216 dengan t hitung untuk r sebesar -3,4039, dan dapat dikatakan bahwa ketiga korelasi tersebut bermakna yang dapat dilihat dari nilai t hitung untuk r yang lebih besar dari t tabel yaitu -1,696. Intensitas red dan intensitas green mempunyai korelasi yang lebih kuat dengan kadar amilum daripada intensitas blue, karena warna kuning merupakan warna gabungan dari red dan greenen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810301094;
dc.subjectIntensitas Rgben_US
dc.titleKORELASI ANTARA INTENSITAS RGB WARNA KULIT BUAH TERHADAP KADAR AMILUM PADA DAGING BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca .L)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record