| dc.description.abstract | Perkembangan kejahatan psikotropika telah menakuti kehidupan masyarakat. Betapa tidak, telah beribu-ribu korban tanpa memandang umur dan status sosial, berjatuhan akibat kecanduan psikotropika. Ironisnya yang menjadi korban mayoritas adalah kalangan remaja dan pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa. Fenomena ini menyadarkan kita bahwa penyalahgunaan psikotropika merupakan tanggung jawab Negara dan masyarakat. Banyak terjadi kasus-kasus yang menyangkut psikotropika berupa penyalahgunaan ekstasi dan sabu-sabu, sebelum dibentuknnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Akan tetapi tidak banyak pula kasus yang dapat tertanggulangi, sebab perangkat hukumnya masih lemah. Hal ini disebabkan karena didalam Undang-Undang No. 9 tahun 1976 tentang Narkotika dan Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, tidak diatur secara khusus mengenai tindak pidana penyalahgunaan psikotropika dan narkotika. Di lapangan, kita masih banyak menjumpai adanya perkara yang diputus bebas, yang disebabkan karena perbuatan pidana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada diri terdakwa tidak terbukti dalam pemeriksaan sidang pengadilan. Salah satu perkara yang menarik untuk dikaji adalah Penjatuhan Putusan Bebas dalam Tindak Pidana Psikotropika (Putusan P.N. Jember Nomor: 541/Pid.B/2008/PN.Jr). Permasalahan dalam dalam skripsi ini adalah pertama, apakah dasar pertimbangan Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan bebas terhadap terdakwa dalam Putusan P.N. Jember No. 541/ Pid.B/2008/PN.Jr. permasalahan kedua adalah apakah putusan bebas yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim pada Putusan P.N. Jember No. 541/ Pid.B/2008/PN.Jr dalam perkara tersebut sudah sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dasar pertimbangan Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan bebas terhadap terdakwa dalam Putusan P.N. Jember No. 541/ Pid.B/2008/PN.Jr. dan mengetahui sesuai tidaknya pertimbangan putusan bebas yang dijatuhkan oleh majelis hakim dalam Putusan P.N. Jember No. 541/ Pid.B/2008/PN.Jr kaitannya dengan fakta-fakta yang ada di persidangan.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini antara lain: Tipe penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan masalah yaitu dengan pendekatan Undang-undang dan pendekatan konseptual. Metode pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah sumber bahan hukum primer, sumber bahan hukum sekunder, serta melakukan analisa bahan hukum.
Berdasarkan hasil pembahasan disimpulkan bahwa: Majelis Hakim menjatuhkan putusan bebas terhadap suatu perkara, dengan pertimbangan yaitu karena perbuatan pidana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada diri terdakwa tidak terbukti dalam proses pembuktian sidang pengadilan. Sehingga 3 (tiga) pasal yang tercantum dalam surat dakwaan yang dibuat oleh jaksa penuntut umum baik itu primair, subsidair, dan lebih subsidair menurut keyakinan hakim tidak dapat dibuktikan. Penjatuhan putusan bebas oleh Majelis Hakim dalam perkara ini telah sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan. Adapun saran penulis adalah karena penjatuhan putusan bebas terhadap perkara ini sudah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan dan fakta yang terungkap dipersidangan, maka seharusnya Jaksa Penuntut Umum tidak perlu mengajukan upaya hukum Kasasi terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jember tersebut. | en_US |
