Show simple item record

dc.contributor.authorRico Verianto Himawan
dc.date.accessioned2013-12-02T05:49:37Z
dc.date.available2013-12-02T05:49:37Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM081510601027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2297
dc.description.abstractSengon laut merupakan salah satu alternatif tanaman hutan rakyat yang digunakan untuk bahan baku industri kayu. Kecamatan sumberjambe adalah salah satu kecamatan yang memproduksi sengon laut secara terus menerus di bagian wilayah utara Kabupaten Jember. Desa yang berpotensi untuk pengembangan sengon laut dan memiliki kontribusi besar akan produksi di Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember adalah Desa Rowosari dan Desa Sumberpakem. Hasil panen sengon laut dari kedua desa tersebut mampu memenuhi kebutuhan dari kelompok tani, khususnya petani sengon laut di masing – masing desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai aspek pemasaran sengon laut pada Desa Rowosari dan Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember yang terdiri dari lembaga pemasaran, saluran pemasaran, margin pemasaran, efisiensi pemasaran, elastisitas transmisi harga, dan keterpaduan pasar secara vertikal. Metode penelitian menggunakan metode deskritif, dan metode analitik. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis pemasaran, analisis elastisitas transmisi harga, dan analisis keterpaduan pasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) saluran pemasaran kayu sengon laut yang terbentuk di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember meliputi 3 saluran pemasaran (petani – IPK, petani – pedagang – IPK, petani – Sawmill – IPK, petani – pedagang – Sawmill – IPK) dengan melibatkan 2 lembaga pemasaran. Sedangkan saluran pemasaran kayu sengon laut yang terbentuk di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember meliputi 3 saluran (petani – pedagang 1 – IPK, petani – Sawmill – IPK, petani – pedagang 1 – Sawmill – IPK, petani – pedagang 1 – pedagang 2 (Sistem Oper) – IPK, petani – pedagang 1 – pedagang 2 (Sistem Oper) – Sawmill – IPK) dengan melibatkan 3 lembaga pemasaran. (2) efisiensi saluran pemasaran di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember yang paling efisien adalah saluran petani – Sawmill – IPK dengan presentase 1,94%. Sedangkan Efisiensi saluran pemasaran di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember yang paling efisien adalah saluran petani – Pedagang 1 – IPK dengan presentase 7,20%. (3) hasil analisis elastisitas transmisi harga pemasaran kayu sengon laut di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember memiliki komponen nilai sebagai berikut konstanta (β ) sebesar 6,232, koefisien (β 1 0 ) sebesar 0,456, dan t hitung sebesar 2,240. Hasil analisis elastisitas transmisi harga pemasaran kayu sengon laut di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember memiliki komponen nilai sebagai berikut konstanta (β 0 ) sebesar 3,223, koefisien (β ) sebesar 0,675, dan t hitung sebesar 1,821. (4) secara garis besar di Desa Rowosari dan Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjamber Kabupaten Jember belum terjadi keterpaduan pasar secara vertikal dalam sistem pemasaran kayu sengon laut. Adapun terjadinya keterpaduan pasar secara vertikal pada sistem pemasaran kayu sengon laut dengan melibatkan petani dan pedagang di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510601027;
dc.subjectPEMASARAN, PASAR, SENGON LAUTen_US
dc.titleANALISIS PEMASARAN DAN KETERPADUAN PASAR SENGON LAUT DI KECAMATAN SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record