Show simple item record

dc.contributor.authorWishesa Arya Pratama
dc.date.accessioned2014-01-23T14:30:43Z
dc.date.available2014-01-23T14:30:43Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM052110101035
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22612
dc.description.abstractPeningkatan jumlah kasus penyalahgunaan narkoba yang terus meningkat dari tahun ke tahun berhubungan dengan berbagai faktor, diantaranya yaitu tingkat pengetahuan, peran lingkungan keluarga, dan peran lingkungan sepergaulan. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti berusaha mencari tahu hubungan antara tingkat pengetahuan, dan lingkungan pergaulan tehadap peningkatan penyalahgunaan narkoba pada Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Jember yang di dalamnya terdapat narapidana dan tahanan kasus narkoba. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan tindakan pencegahan atau penanganan yang lebih efektif dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Kabupaten Jember dengan besar sampel sebanyak 63 orang narapidana dan tahanan polres dengan kasus penyalahgunaan narkoba. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik (meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, dan jenis pekerjaan), tingkat pengetahuan, peran lingkungan keluarga, dan peran lingkungan sepergaulan. Sedangkan variabel terikat adalah penyalahgunaan narkoba. Untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dan terikat maka menggunakan uji statistik Spearman Rank Corelation dengan a = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (98,41%), berada pada kategori umur dewasa tua (41,26%),berpendidikan tinggi (53,96%), bermata pencaharian sebagai wirausaha atau swasta (98,41%), dan memiliki pengetahuan tinggi tentang narkoba (49,20%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peran lingkungan keluarga responden dengan penyalahgunaan narkoba didominasi kategori tidak mendukung (53,96%), sedangkan peran lingkungan sepergaulan responden dengan penyalahgunaan narkoba didominasi kategori mendukung (58,73%). Hasil pengolahan data menggunakan uji statistik Spearman Rank Corelation menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan responden (p=0,044) dan peran lingkungan sepergaulan responden (p=0,017) dengan penyalahgunaan narkoba sedangkan peran lingkungan keluarga responden tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penyalahgunaan narkoba (p=0,112). Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti menyarankan kepada setiap individu untuk menciptakan iklim yang positif baik dalam lingkungan keluarga ataupun lingkungan teman sepergaulan, dengan cara meningkatkan kualitas komunikasi dalam keluarga sehingga tercipta sumber daya manusia yang lebih baik, serta melakukan kegiatan yang bernilai sosial dan religius bersama teman sepergaulan seehingga bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu peneliti juga menganggap perlunya proteksi diri dan komitmen dari masing-masing individu untuk lebih selektif dalam menerima setiap perubahan dari lingkungan terutama dari perubahan yang bersifat negatif terhadap diri sendiri.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries052110101035;
dc.subjectPengetahuan dan Lingkungan Pergaulan dengan Penyalahgunaan Narkobaen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA (Studi Kasus pada Narapidana dan Tahanan Narkoba Polres di LAPAS Kelas II-A Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record