| dc.description.abstract | Fisika merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains yang menguraikan dan menjelaskan tentang unsur-unsur dalam bumi serta fenomenanya dan merupakan salah satu pelajaran di SMP. Pembelajaran fisika bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan proses untuk memperoleh konsep-konsep fisika dalam menumbuhkan nilai dan sikap ilmiah siswa. Oleh karena itu siswa tidak hanya sekedar menghafalkan rumus, tetapi siswa dituntut untuk dapat membangun pengetahuan dalam diri mereka sendiri dengan peran aktifnya dalam proses belajar mengajar di Sekolah.
Berdasarkan hasil observasi awal di Kelas VIII B SMP Negeri 5 Tanggul, ditemukan aktivitas belajar siswa masih rendah. Hal ini berdasarkan analisis data observasi awal dari 42 siswa hanya 53,9% siswa yang aktif memperhatikan penjelasan guru; 45% siswa yang aktif mencatat; 35,3% siswa yang aktif bertanya; dan 50,8% siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru. Aktivitas belajar siswa memegang peranan penting dalam pencapaian hasil belajar yang maksimal. Berdasarkan data ulangan harian kelas VIII B dari 42 siswa hanya 47% yang mendapatkan nilai ≥ 75; sedangkan 53% siswa lainnya mendapatkan nilai < 75.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran dengan pembelajaran TAI (Team Assited Individualization) untuk meningkatkan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa Kelas VIII B SMP Negeri 5 Tanggul. Model ini memiliki kelebihan yaitu siswa akan termotivasi untuk mengerjakan soal secara lebih teliti dan cepat, sehingga memungkinkan tingkat pemahaman dan ketuntasan belajar tercapai. Tahapan dalam model ini melibatkan siswa dalam mengecek pekerjaan antara satu siswa dengan yang lain, dengan demikian siswa belajar memahami soal, mengetahui kesalahan, sekaligus jawaban yang benar pada tahap pembahasan, strategi pemecahan soal dan membantu siswa yang lemah.
Penelitian ini dilakukan di Kelas VIII B SMP Negeri 5 Tanggul. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, post-test, dan dokumentasi. Teknik Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Persentase aktivitas belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2.
Data hasil observasi memperlihatkan bahwa aktivitas belajar siswa sesudah dilaksanakan tindakan pada siklus 1 telah mengalami peningkatan yaitu ditunjukkan dengan besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa mencapai 66,34 % dan berada pada kategori aktif. Pada siklus 2 aktivitas belajar siswa telah mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 81,26% dan berada dalam kategori sangat aktif. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebelum adanya tindakan adalah sebesar 47%, pada pembelajaran siklus 1 sebesar 64,28 % dan pada siklus 2 sebesar 85,7%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Dengan menggunakan pembelajaran TAI (Team Assited Individualization) aktivitas belajar fisika siswa di Kelas VIII B SMP Negeri 5 Tanggul mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 81,9% dalam kategori sangat aktif; (2) Dengan menggunakan pembelajaran TAI (Team Assited Individualization) ketuntasan hasil belajar fisika siswa di Kelas VIII B SMP Negeri 5 Tanggul mengalami peningkatan sebesar 38,7% dengan kategori tuntas. | en_US |
