Show simple item record

dc.contributor.authorAndry Yudhistira
dc.date.accessioned2013-12-02T03:45:00Z
dc.date.available2013-12-02T03:45:00Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM071510201046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2189
dc.description.abstractAgribisnis adalah pertanian yang organisasi dan manajemennya secara rasional dirancang untuk mendapatkan nilai tambah komersial yang maksimal dengan menghasilkan barang dan atau jasa yang diminta pasar. Diversifikasi tempe menjadi keripik tempe merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah tempe sebagai bahan baku yang digemari sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya Kota Malang. Agribisnis keripik tempe ini merupakan upaya membuat keripik dengan bahan dasar tempe yang berasal dari kedelai menjadi makanan yang siap dimakan dan ringan untuk di santap serta berasa gurih dan enak. Karena berbahan dasar tempe maka ketersediaan tempe menjadi faktor utama dalam kegiatan produksi keripik tempe. Ketersediaan tempe dalam kegiatan produksi keripik tempe harus selalu ada karena merupakan bahan baku dasar. Tanpa adanya tempe maka kegiatan produksi keripik tempe tidak dapat dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengadaan input kedelai dan tempe pada agroindustri tempe dan keripik tempe, faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi pada agroindustri tempe dan keripik tempe, besarnya harga pokok produksi pada agroindustri tempe dan keripik tempe, nilai tambah pada agroindustri tempe dan keripik tempe. Daerah penelitian ini akan dilaksanakan di sentra agroindustri tempe dan keripik tempe “Sanan” Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, analitik, dan korelasional. Teknik pengambilan contoh penelitian menggunakan Simple Random Sampling dengan analisis data yang digunakan Fungsi Produksi Cobb-Douglass dan analisis nilai tambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengadaan input kedelai oleh pengrajin tempe berasal dari koperasi Primkopti “Bangkit Usaha”. Sedangkan pengadaan input tempe oleh pengrajin keripik tempe berasal dari pengrajin tempe dan merupakan hasil produksi tempe sendiri. (2) Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi pada agroindustri tempe adalah bahan baku kedelai, tenaga kerja, ragi, dan bahan bakar. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi pada agroindustri keripik tempe adalah bahan baku tempe, tenaga kerja, bahan bakar, tepung (tepung beras dan tepung kanji), minyak goreng. (3) Harga pokok produksi tempe sebesar Rp. 4.541,32/Kg. Sedangkan harga pokok produksi keripik tempe sebesar Rp. 18.611,28/Kg. (4) Nilai tambah kedelai pada agroindustri tempe adalah positif ditunjukkan dengan nilai sebesar Rp 9.853,48 per kilogram bahan baku kedelai. Sedangkan nilai tambah tempe pada agroindustri keripik tempe juga positif ditunjukkan dengan nilai sebesar Rp 22.661,30 per kilogram bahan baku tempe.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071510201046;
dc.subjectAGROINDUSTRI TEMPE DAN KERIPIK TEMPE “SANAN”en_US
dc.titleKAJ I AN AGRI BI S NI S KEDELAI PADA S ENTRA AGROINDUSTRI TEMPE DAN KERIPIK TEMPE “SANAN” ANGGOTA PRIMKOPTI “BANGKIT USAHA” MALANGen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record