Show simple item record

dc.contributor.authorYuliana Tangguli
dc.date.accessioned2014-01-23T02:22:52Z
dc.date.available2014-01-23T02:22:52Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM070210204248
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21772
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan karena pengamatan awal di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas V SD Cahaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dalam kemampuan berwawancara masih kurang aktif. Sebanyak 73.91% dari 23 siswa belum mencapai ketuntasan. Permasalahannya: siswa ketika melakukan pembelajaran berwawancara, siswa belum menguasai aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Aspek kebahasaan meliputi lafal, irama, dan intonasi sedangkan aspek nonkebahasaan meliputi penghayatan, mimik/ ekspresi, dan keberanian berwawancara. Hal ini disebabkan kurangnya pengalaman siswa, guru mengajar hanya dengan ceramah, dan siswa kurang lancar dalam berbahasa Indonesia. Untuk memecahkan permasalahan di atas, diperlukan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik, bersemangat untuk mengikuti pembelajaran berbicara. Oleh karena itu, penelitian ini guru melakukan tindakan alternatif yaitu meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas V SD Cahaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dengan menggunakan metode simulasi berbasis bermain peran. Alasan menggunakan metode ini karena metode simulasi berbasis bermain peran menghadirkan’ peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian terhadap peran yang telah ditampilkan. Penerapan metode simulasi berbasis bermain peran, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berwawancara dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SD Cahaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember pada bulan viii Mei sampai Juni 2010. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Cahaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2009/2010, sebanyak 23 siswa sebagai responden penelitian yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan model Kemmis & McTaggart dimana penelitian tindakan dilaksanakan berupa proses pengkajian dasar yang terdiri dari empat tahap. Pelakanaan terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masingmasing terdiri dari empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, mengamati dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa, dengan rumus: NP = R/SMx100%, dimana NP: Nilai Persentasi, R: Skor yang dicapai, SM: Skor Maksimal, 100%: Konstanta. Hasil penelitian kemampuan berwawancara menggunakan metode simulasi berbasis bermain peran dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Hasil Perbandingan Nilai Tes Kemanpuan Berwawancara Menggunakan Metode Simulasi Bermain Peran Pada Siklus I dan Siklus II No Pemerolehan Nilai Siklus I Siklus II Jumlah Siswa Persentase ( % ) Jumlah Siswa Persentase ( % ) 1 Nilai ≥ 65 8 siswa 34,78 % 23 siswa 100 % 2 Nilai < 65 15 siswa 65,22 % - - Jumlah 23 siswa 100 % 23 siswa 100 % Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes kemampuan berwawancara dengan menggunakan metode simulasi berbasis bermain peran meningkat. Peningkatan kemampuan berwawancara pada siklus I diperoleh 34,78 % dan pada siklus II diperoleh 100%. Hasil belajar siswa dapat mamenuhi ketuntasan sesuai KKM ≥ 65 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siklus I 56,52% dan Siklus II meningkat menjadi 81,74%. Kesimpulan, hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Cahaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan ix menggunakan metode simulasi berbasis bermain peran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Aktivitas/ tindakan siswa kelas V SD Cahaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2009/2010 mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan kemampuan berwawancara siswa kelas V SD Cahaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dengan menggunakan metode simulasi berbasis bermain peran pada pokok bahasan wawancara dapat mencapai ketuntasan sesuai KKM ≥ 65. Berdasarkan hasil dan kesimpulan, peneliti memberi saran kepada guru SD khususnya guru kelas V, jika menggunakan metode simulasi berbasis bermain peran hendaknya mempersiapkan materi dengan baik, dengan pengaturan alokasi waktu yang efektif, kepada mahasiswa calon peneliti, hendaknya sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu menguasai materi, memperkuat referensi maupun metodologi yang akan digunakan dalam penelitian.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210204248;
dc.subjectKEMAMPUAN BERWAWANCARAen_US
dc.titleMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA SISWA KELAS V SD CAHAYA KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2009/2010 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI BERBASIS BERMAIN PERANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record