Show simple item record

dc.contributor.authorAlviera Suastikasari
dc.date.accessioned2014-01-22T23:30:20Z
dc.date.available2014-01-22T23:30:20Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM072210101076
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21442
dc.description.abstractIndonesia termasuk salah satu negara endemis malaria. Program pemberantasan penyakit malaria telah dilakukan sejak tahun 1959, namun sampai saat ini angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria masih cukup tinggi (Zein, 2005). Salah satu faktor utama penyebab tingginya infeksi malaria adalah timbulnya strain Plasmodium yang resisten terhadap obat malaria yang tersedia. Adanya resistensi ini mendorong para peneliti untuk mencari obat antimalaria baru yang lebih efektif. Salah satu usaha yang dilakukan adalah melalui penelitian terhadap tanaman obat yang digunakan secara tradisional oleh masyarakat di beberapa tempat untuk mengobati malaria. Langsat (Lansium domesticum Corr.) merupakan spesies tanaman yang termasuk dalam familia Meliaceae. Tanaman ini biasa ditanam di dataran rendah. Secara empiris, langsat telah digunakan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan dan Minahasa untuk mengobati penyakit malaria. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar aktivitas dari ekstrak metanol kulit batang langsat berdasarkan nilai ED Penelitian dilakukan dengan menggunakan ekstrak metanol kulit batang langsat. Metode uji dilakukan menurut metode Peter’s test yang telah dimodifikasi, dimana tingkat parasitemia dari masing-masing mencit perlakuan diamati mulai H 0 50. hingga H . Penelitian ini menggunakan hewan coba dari golongan rodensia yakni mencit. 4 Mencit dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan yaitu empat kelompok dosis dan satu kelompok kontrol negatif. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 replikasi. Dosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, 75 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB yang diberikan secara intraperitoneal. Kelima kelompok uji tersebut diinfeksi dengan P. berghei dan pada hari pertama ditemukannya parasit dalam darah mencit hingga hari keempat diberi perlakuan sesuai kelompoknya masing-masing. Persen parasitemia dihitung sejak H . Data persen penghambatan parasitemia dari dosis 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, 75 mg/kgBB dan 100 mg/kgBB berturut turut adalah 36,74%, 46,55%, 69,67% dan 77,18%. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan analisis probit untuk mengetahui nilai ED ekstrak metanol kulit batang langsat. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ekstrak metanol kulit batang langsat memiliki ED 50 sebesar 42,97 mg/kgBB.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072210101076;
dc.subjectLansium domesticum Corren_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK METANOL KULIT BATANG LANGSAT (Lansium domesticum Corr.) PADA MENCIT YANG DIINFEKSI Plasmodium bergheien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record