Show simple item record

dc.contributor.authorMeilani Yevista Debora Br. Pasaribu
dc.date.accessioned2014-01-22T17:02:34Z
dc.date.available2014-01-22T17:02:34Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM092010101059
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21357
dc.description.abstractHati merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi yang sangat kompleks. Hati berperan dalam mengubah obat-obatan non-polar menjadi lebih polar agar lebih mudah dikeluarkan dari dalam tubuh sehingga hati berpotensi mengalami kerusakan. Salah satu contoh obat-obatan yang dapat menimbulkan kerusakan hati adalah parasetamol. Penggunaan obat yang tinggi menyebabkan parasetamol sering disalahgunakan. Penggunaan parasetamol dengan dosis 10.000 mg diketahui dapat menimbulkan nekrosis hati yang ditandai dengan peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Dalam proses perlindungan hati dari zat-zat hepatotoksik diperlukan suatu proteksi berupa antioksidan untuk mengikat radikal bebas perusak hati. Salah satu tanaman yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan in vitro adalah putri malu (Mimosa pudica Linn.) yang diduga memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol putri malu dalam mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksi parasetamol dosis toksik. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental laboratories. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control Group Design. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dan sampel yang digunakan adalah tikus Wistar, dengan jenis kelamin jantan, umur 2-3 bulan, berat badan 100-200 gram, dan kondisi fisik sehat. Terdapat enam kelompok perlakuan, yaitu kelompok K yang hanya diberikan CMC Na 1%; kelompok K (-) yang diberikan CMC Na 1% selama 6 hari dan pada hari ke-7 diberikan parasetamol dosis 1.350 mg/kg BB; kelompok K (+) yang diberikan obat Curcuma ix ® selama 6 hari dan pada hari ke-7 diberikan parasetamol dosis 1.350 mg/kg BB; kelompok P1, P2, dan P3 masing-masing diberikan ekstrak etanol putri malu dengan dosis 400, 600, dan 800 mg/kg BB selama 6 hari dan pada hari ke-7 diberikan parasetamol dosis 1.350 mg/kg BB. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus dengan total sampel 30 tikus. Sampel darah diambil pada hari ke-9 dan diukur kadar enzim SGOT dan SGPT. Data kemudian dianalisis dengan One Way ANOVA dilanjutkan dengan tes LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol putri malu mampu mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksi parasetamol dosis toksik. Dosis 800 mg/kg BB memiliki pengaruh yang paling kuat dalam mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT walaupun tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan dosis 600 mg/kg BB. Kelompok perlakuan memiliki efek yang lebih lemah jika dibandingkan dengan kelompok K (+).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101059;
dc.subjectUji Efektivitas Ekstrak Etanol Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus yang Diinduksi Parasetamol Dosis Toksiken_US
dc.titleUJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn.) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record