Show simple item record

dc.contributor.authorIndah Nuryati
dc.date.accessioned2014-01-22T02:40:42Z
dc.date.available2014-01-22T02:40:42Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM062110101008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20558
dc.description.abstractAwal masa sekolah merupakan periode dimana anak memasuki lingkungan baru, berubah dari hanya bermain ke tahap belajar, perubahan ini sedikit banyak akan berakibat pada kebiasaan anak yang sering mengkonsumsi makanan secara sembarangan di sekitar lingkungan sekolah. Survei yang dilakukan oleh POM pada tahun 2004 melibatkan ratusan sekolah dasar di seluruh Indonesia dan menampung sekitar 550 jenis makanan yang diambil dari sampel penguji, menunjukkan bahwa 60% jajanan anak sekolah tidak memenuhi standar mutu dan keamanan, 56% sampel mengandung rhodamin dan 33% mengandung boraks. Pada tahun 2007, POM melakukan survei kembali dengan melibatkan 4.500 sekolah di Indonesia dan membuktikan bahwa 45% jajanan anak berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik orang tua yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, menganalisis faktor pengetahuan orang tua, menganalisis faktor sikap orang tua serta menganalisis faktor sumber daya berupa uang saku yang diberikan orang tua kepada anak SD Negeri Wirolegi 1 Jember. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi orang tua untuk mencegah kebiasaan jajan pada anak. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh 2 kali FGD, masing-masing FGD didapatkan 7 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar informan baik di FGD I maupun FGD II berumur 21- 30 tahun. Pada FGD I informan berjenis kelamin perempuan sedangkan pada FGD II mayoritas berjenis kelamin laki-laki. x Mayoritas tingkat pendidikan baik informan di FGD I maupun FGD II adalah tingkat pendidikan dasar (tamatan SD). Pada FGD I semua informan tidak bekerja (ibu rumah tangga) sedangkan pada informan FGD II bekerja sebagai petani, buruh bangunan dan buruh tembakau. Sebagian besar informan FGD I memiliki pengetahuan yang tinggi, sebaliknya pada informan FGD II, sebagian besar informan memiliki pengetahuan yang sedang. Sikap yang mendukung orang tua dalam mencegah kebiasaan jajan pada anak SD Negeri Wirolegi 1 Jember pada informan FGD I sebanyak 3 informan sedangkan sikap kurang mendukung terdapat 4 informan, sedangkan pada FGD II sebagian besar memiliki sikap kurang mendukung yaitu sebanyak 5 informan dan 2 informan memiliki sikap tidak mendukung. Sumber daya yang mempengaruhi peran orang tua dalam mencegah kebiasaan jajan pada anak SD Negeri Wirolegi 1 Jember adalah uang saku yang diberikan orang tua kepada anaknya. Jumlah uang saku yang diberikan berkisar lima ratus sampai empat ribu rupiah. Uang saku tersebut ada yang digunakan untuk jajan saja dan ada yang digunakan untuk jajan dan menabung. Uang saku yang diberikan tersebut sebagian besar dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan jajan bagi anak mereka. Berdasarkan hasil penelitian tersebut orang tua harus mencegah kebiasaan jajan pada anak SD Negeri Wirolegi 1 Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062110101008;
dc.subjectPeran Orang Tuaen_US
dc.titleFaktor yang Mempengaruhi Peran Orang Tua dalam Mencegah Kebiasaan Jajan pada Anak di Sekolah (Studi Kualitatif di SD Negeri Wirolegi 1 Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record