Show simple item record

dc.contributor.authorAdi Setiawan
dc.date.accessioned2013-11-30T05:10:41Z
dc.date.available2013-11-30T05:10:41Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM091610101096
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1926
dc.description.abstractGingivektomi merupakan suatu prosedur perawatan bedah periodontal dengan jalan menghilangkan seluruh dinding mukosa gingiva pada poket (saku gusi). Tindakan gingivektomi menghasilkan luka pada mukosa gingiva. Luka jaringan pada mukosa tersebut menghasilkan respons peradangan sebagai proses penyembuhan. Gejala yang terjadi pada proses peradangan adalah peningkatan sel darah putih, hal ini berarti juga terjadi peningkatan limfosit sebagai pertahanan tubuh. Limfosit baru aktif saat pemulihan memasuki peradangan kronis. Obat anti peradangan dibutuhkan untuk mengontrol peradangan yang berlebihan dengan jalan menghambat jalur siklooksigenase. Salah satu tanaman yang dipercaya memiliki khasiat obat adalah daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Daun belimbing wuluh mengandung bahan aktif yaitu flavonoid berperan sebagai anti peradangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak daun belimbing wuluh terhadap jumlah limfosit pada tikus Wistar jantan pasca gingivektomi dan mengetahui beda jumlah limfosit antara kelompok yang diberi ekstrak daun belimbing wuluh konsentrasi 9%, 10,5%, 12% pada tikus Wistar jantan pasca gingivektomi. Penelitian menggunakan rancangan the post test only control group design. Tikus diadaptasikan selama 1 minggu, lalu dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (CMC Na 1%), kelompok perlakuan 1 (ekstrak daun belimbing wuluh konsentrasi 9%), kelompok perlakuan 2 (ekstrak daun belimbing wuluh konsentrasi 10,5%), dan kelompok perlakuan 3 (ekstrak daun belimbing wuluh konsentrasi 12%). Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 2 subkelompok (pengamatan hari ke-3 dan ke-7) yang masing-masing terdiri dari 4 ekor tikus. Tikus dianastesi viii dengan ketalar dan dilakukan gingivektomi pada regio anterior rahang bawah dari distal insisive kanan sampai distal insisive kiri pada permukaan labial dengan jarak vertikal 2 mm. Pemberian CMC Na 1% dan ekstrak daun belimbing wuluh secara sondase. Pada hari ke-3 dan ke-7 tikus dikorbankan dengan inhalasi ether dan dipotong rahang bawahnya pada regio yang telah dilakukan gingivektomi. Potongan rahang bawah difiksasi dengan larutan formalin 10% dan jaringan didekalsifikasi menggunakan larutan asam format. Selanjutnya didehidrasi menggunakan alkohol konsentrasi bertingkat, dan embedded menggunakan paraffin. Selanjutnya dilakukan pemotongan jaringan menggunakan rotary microtom dengan ketebalan 6 μm; hasil potongan ditempatkan dalam gelas obyek dan dilakukan pengecatan Haematoxylin- Eosin. Penghitungan limfosit dilakukan dengan mikroskop monokuler pada pembesaran 1000x. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rata-rata jumlah limfosit yang signifikan antara hari ke-3 dan ke-7 pada semua kelompok, yaitu terjadi penurunan jumlah limfosit, yang diduga disebabkan karena adanya suatu proses peradangan fisiologis sebagai proses pemulihan jaringan seiring berjalannya hari, dari hari ke-3 sampai hari ke-7. Namun demikian, rata-rata jumlah limfosit antara kelompok tidak ada perbedaan yang signifikan baik pada hari ke-3 maupun hari ke-7. Hal itu diduga disebabkan konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh terlalu rendah dan interval antar konsentrasi terlalu kecil sehingga efek dari ekstrak daun belimbing wuluh tidak ada. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun belimbing wuluh konsentrasi 9%, 10,5%, dan 12% tidak memberi efek yang signifikan dalam menurunkan jumlah limfosit dan tidak ada beda antar konsentrasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101096;
dc.subjectDAUN BELIMBING WULUH, LIMFOSIT, GINGIVEKTOMIen_US
dc.titleUJI EFEK EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT PASCA GINGIVEKTOMI PADA TIKUS WISTAR JANTANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record