Show simple item record

dc.contributor.authorNurlaili Tria Kusuma
dc.date.accessioned2013-11-30T04:48:35Z
dc.date.available2013-11-30T04:48:35Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM092010101064
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1911
dc.description.abstractPenyakit ginjal kronik (PGK) stadium 5 masih menjadi permasalahan besar yang dihadapi oleh banyak instasi kesehatan di dunia. Angka kejadian PGK stadium 5 dari tahun ke tahun semakin meningkat. Biaya yang dikeluarkan untuk terapi PGK stadium 5 dari tahun ke tahun juga semakin mahal dan meningkat. Hemodialisis (HD) adalah salah satu pilihan terapi untuk pasien PGK stadium 5 disamping peritonial dialisis dan transplantasi ginjal. Penggunaan ulang dialyzer (re-use dialyzer) merupakan salah satu solusi mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk menjalani hemodialisis. Namun, penghematan biaya dengan penggunaan dialyzer re-use sendiri masih memiliki kekhawatiran yang belum diketahui. Kekhawatiran yang muncul terkait penggunaan dialyzer re-use adalah tentang efektifitas atau adekuasi hemodialisis dari terapi HD. Terapi HD secara umum dikatakan adekuat apabila pasien memperlihatkan keadaan umum dan status nutrisi baik tanpa presentasi terkait akumulasi toksin azotemia. Terapi HD yang tidak adekuat dapat meningkatkan mortalitas pasien dan hanya menyebabkan kerugian material. Tujuan penelitian yaitu mengetahui apakah terdapat perbedaan adekuasi hemodialisis pada pasien PGK stadium 5 yang menjalani hemodialisis menggunakan dialyzer baru dan re-use ditinjau dari nilai URR, tekanan darah, berat badan, dan hemoglobin di RSD Dr. Soebandi Jember. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pengambilan sampel darah, tekanan darah, dan catatan berat badan pasien sebelum dan sesudah HD pada pasien PGK stadium 5 yang menjalani HD I (dengan dialyzer baru) dan HD V (dengan dialyzer reuse ke-4) di ruang hemodialisis RSD Dr. Soebandi ix Jember periode September-Oktober 2012. Sampel darah tersebut akan digunakan untuk mengukur BUN yang dipakai dalam pengukuran URR dan nilai hemoglobin. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, serta telah melengkapi lembar informed concent. Dari populasi didapatkan 16 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sampel. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji paired T-test. Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara adekuasi hemodialisis sebelum dan sesudah hemodialisis menggunakan dialyzer baru dan re-use ke-4. Adapun hasil statistik nilai probabilitasnya yaitu nilai URR (p= 0,175); nilai tekanan darah (p= 0,171); nilai selisih berat badan (p= 0,295); dan nilai hemoglobin (p= 0,289). Hal ini disebabkan oleh kinerja, efisiensi dan kualitas membran dialyzeryang masih baik serta proses pencucian yang sesuai dengan standar sampai penggunaan ulang ke-4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan dialyzer reuse secara umum aman bagi pasien bila pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang ada.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101064;
dc.subjectADEKUASI HEMODIALISISen_US
dc.subject.otherGINJAL KRONIK
dc.titlePENGARUH PENGGUNAAN HEMODIALYZER RE-USE TERHADAP ADEKUASI HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM 5 DITINJAU DARI NILAI URR, TEKANAN DARAH, BERAT BADAN, DAN HEMOGLOBIN DI INSTALASI HEMODIALISIS RSD DR.SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record