Show simple item record

dc.contributor.authorIMAM HANAFY
dc.date.accessioned2013-11-30T04:03:29Z
dc.date.available2013-11-30T04:03:29Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM081810401046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1896
dc.description.abstractMalaria merupakan salah satu penyakit utama di negara-negara tropis dengan mortalitas satu juta kematian per tahunnya. Malaria disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium yang diperantarai oleh vektor Anopheles. Di Indonesia malaria telah menyebar ke seluruh kepulauan terutama di bagian timur. Meningkatnya insiden malaria disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu adanya kasus resistensi terhadap obat anti malaria. Strategi baru yang dilakukan adalah dengan mengembangkan vaksin melawan malaria. Penelitian terbaru tentang vaksin malaria menunjukkan bahwa kelenjar saliva mengandung senyawa-senyawa aktif yang memegang peranan penting dalam mentransmisikan patogen ke dalam tubuh inang. Adanya paparan gigitan nyamuk Anopheles yang berulang justru akan memberikan kekebalan terhadap tubuh inang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan respon imun dari T helper 2 (Th2) ke arah T helper 1 (Th1). Oleh sebab itu kelenjar saliva dari vektor malaria dimungkinkan mampu menghambat transmisi dari patogen sehingga sangat potensial sebagai kandidat target untuk pengembangan Transmission Blocking Vaccine (TBV). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kelenjar saliva An. maculatus sebagai model vaksin dalam menghambat transmisi patogen. Hal ini dilakukan dengan mengamati respon imun mencit (sitokin IFN-γ dan IL-4) yang divaksinasi vaksin model tersebut pra dan pasca infeksi P. berghei. Metode yang digunakan antara lain: Rearing An. maculatus, isolasi kelenjar saliva, persiapan hewan coba dan vaksinasi, preparasi P. berghei dan mencit donor, infeksi hewan coba menggunakan P. berghei, pengukuran kadar IFN-γ dan IL-4 dengan metode ELISA (Enzym-linked Immunosorbent Assay). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah kelenjar saliva An. maculatus terbukti mampu memodulasi respon imun inang. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan kadar sitokin IFN-γ dan IL-4 pada kelompok yang divaksinasi jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi menggunakan vaksin model kelenjar saliva. Faktor immunomodulator yang berperan pada peningkatan kadar IFN-γ dan dan penurunan kadar IL-4 dimungkinkan bersifat soluble (supernatan). Oleh karena itu, perlu dilakukan adanya penelitian lanjutan untuk melakukan karakterisasi protein yang diduga sebagai protein imunomodulator.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810401046;
dc.subjectPASCA INFEKSI Plasmodium berghei SEBAGAI MODEL,TRANSMISSION BLOCKING VACCINEen_US
dc.titleRESPON IMUN Mus musculus BALB-C YANG DIVAKSINASI KELENJAR SALIVA Anopheles maculatus (DIPTERA:CULICIDAE) PRA DAN PASCA INFEKSI Plasmodium berghei SEBAGAI MODEL TRANSMISSION BLOCKING VACCINEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record