Show simple item record

dc.contributor.authorKhomsiyah
dc.date.accessioned2014-01-20T06:01:03Z
dc.date.available2014-01-20T06:01:03Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18321
dc.description.abstractSpodoptera litura (Lepidoptera; Noctuidae) termasuk serangga hama yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi pada beberapa komoditi pertanian karena bersifat polifag. Dalam mengendalikan S. litura, insektisida sintetik kimiawi lebih banyak digunakan oleh petani dibandingkan bioinsektisida. Pengendalian S. litura dengan menggunakan insektisida sintetik kimiawi dapat menyebabkan beberapa masalah lingkungan seperti resistensi dan resurjensi. Untuk menekan dampak negatif dari penggunaan insektisida sintetik seperti resistensi dan resurjensi hama, digunakan pengendalian alternatif dengan pemanfaatan patogen serangga yang mempunyai daya bunuh spesifik, lebih kompatibel terhadap musuh alami (predator dan parasitoid) dan tidak mencemari lingkungan hidup. Patogen serangga yang dapat digunakan sebagai bioinsektisida adalah Beauveria bassiana. Penelitian ini menggunakan dua isolat B. bassiana dan tiga metode paparan terhadap serangga uji (S. litura). Isolat B. bassiana diperoleh dari Puslit Koka (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao) Jember hasil isolasi dari ordo Lepidoptera dan PPAH (Pusat Pengembangan Agens Hayati) Jombang hasil isolasi dari ordo Coleoptera. Metode paparan yang digunakan adalah metode celup, semprot ulat dan semprot pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat patogenisitas dari dua isolat dan tiga metode paparan B. bassiana. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial, faktor yang digunakan adalah metode paparan dan asal isolat B. bassiana. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali, pada tiap ulangan digunakan 10 larva S. litura instar tiga. Tahapan penelitian ini adalah (1) mempersiapkan serangga uji, yaitu larva S. litura instar tiga keturunan kedua yang diperoleh dari proses rearing; (2) suspensi B. bassiana dibuat dengan beberapa pengenceran, kemudian kerapatan spora dihitung sampai ditemukan 10 8 konidia/ml menggunakan hemacytometer dengan rumus iv txd S = ). (3) Larva S. litura yang akan diperlakukan dipuasakan selama 24 ( 10x 25,0nx jam. Pada metode celup, serangga uji (S. litura instar tiga) dicelupkan kedalam suspensi B. bassiana selama 30 detik, dikeringanginkan selama 30 detik kemudian dimasukkan ke dalam petridish steril. Metode semprot ulat, 30 larva S. litura instar tiga disemprot dengan 9 ml suspensi B. bassiana, dikeringanginkan selama 30 detik kemudian dimasukkan ke dalam petridish steril. Metode semprot pakan, permukaan pakan atas dan bawah disemprot dengan 9 ml suspensi B. bassiana, dikeringanginkan selama 30 detik kemudian dimasukkan ke dalam pertidish steril. (4) Parameter pengamatan adalah mortalitas dan mikosis yang terjadi setelah perlakuan. (5) Data yang diperoleh dianalisis dengan anova dan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5 persen untuk mengetahui pengaruh interaksi perlakuan pada mortalitas dan mikosis. Uji LT 50 dan LT digunakan untuk mengetahui tingkat patogenesitas isolat dan metode paparan terhadap serangga uji (S. litura). 90 Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan antara isolat dari Puslit Koka Jember dan metode celup sebesar 68,85 persen (hasil telah ditransformasi dengan arcsinus) (F = 15,47; P = 0,00). Mortalitas terendah terdapat pada kombinasi perlakuan antara antara isolat dari Puslit Koka Jember dan metode semprot pakan sebesar 26,67 persen (hasil telah ditransformasi dengan arcsinus) (F v (2;12) (2;12) = 15,47; P = 0,00). Mikosis tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan antara metode semprot ulat dan isolat dari Puslit Koka Jember sebesar 30,99 persen (hasil telah ditransformasi dengan arcsinus) (F (2;12) = 6,21; P = 0,01). LT 50 dan LT tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan antara metode celup dan isolat B. bassiana dari Puslit Koka Jember sebesar 3,71 hari dan 6,78 hari. Dari uraian, dapat disimpulkan bahwa metode celup dan isolat B. bassiana dari Puslit Koka tingkat patogenesitasnya lebih tinggi daripada isolat B. basiana dan metode paparan yang lain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries0215104011207;
dc.subjectBeauveria bassianaen_US
dc.titleEFEKTIVITAS ISOLAT DAN METODE PAPARAN Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin TERHADAP MORTALITAS DAN MIKOSIS Spodoptera litura Fabriciusen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record