Show simple item record

dc.contributor.authorDwining Tyas, Ratna
dc.date.accessioned2014-01-17T07:24:27Z
dc.date.available2014-01-17T07:24:27Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM050210102098
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16241
dc.description.abstractFisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, berupa penemuan, penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan pengetahuan di dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan sifat fisika diperlukan suatu pembelajaran yang cocok dengan sifat ilmu fisika tersebut. Salah satunya adalah model pembelajaran yang berorientasi pada pandangan konstruksivistik yang berkembang, antara lain cooperative learning (pembelajaran kooperatif) dengan teknik TSTS (Two Stay Two Stray). Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: (1)Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan model Cooperative Learning teknik TSTS dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika di SMP?; (2) Bagaimanakah aktivitas siswa SMP selama mengikuti pembelajaran fisika dengan model Cooperative Learning dengan teknik TSTS?; (3) Bagaimanakah respon siswa SMP terhadap pembelajaran fisika dengan model Cooperative Learning dengan teknik TSTS?. Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment, penentuan tempat penelitian adalah dengan purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Jember. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas menggunakan uji Bartlet. Penentuan sampel penelitian dengan Cluster Random Sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post- test design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan uji-t untuk menjawab rumusan masalah yang pertama sedangkan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua menggunakan uji aktivitas, serta untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga menggunakan skala Likert. Dari analisis data hasil penelitian uji-t pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning dengan teknik TSTS diperoleh hasil thitung = 3,57 dan ttabel = 1,99, sehingga thitung > ttabel maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Hasil analisis uji aktivitas siswa diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar 83,86%, yang termasuk pada kriteria aktivitas siswa yang aktif. Hasil analisis uji respon siswa diperoleh persentase respon siswa sebesar 79,36%, yang termasuk pada kriteria yang baik. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan model Cooperative Learning teknik TSTS dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika di SMP Negeri 9 Jember tahun ajaran 2009/2010; (2) Aktivitas siswa SMP selama mengikuti pembelajaran fisika dengan model Cooperative Learning teknik TSTS termasuk dalam kategori aktif; (3) Respon siswa SMP terhadap pembelajaran fisika dengan model Cooperative Learning teknik TSTS termasuk dalam kategori baik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210102098;
dc.subjectPenerapan, Model Cooperative Learning, Teknik TSTS (Two Stay Two Stray), Pembelajaran Fisika, SMPen_US
dc.titlePenerapan Model Cooperative Learning Dengan Teknik TSTS (Two Stay Two Stray) Dalam Pembelajaran Fisika di SMPen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record