Show simple item record

dc.contributor.authorMOCHAMMAD ABDUH
dc.date.accessioned2014-01-17T00:41:22Z
dc.date.available2014-01-17T00:41:22Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM000910301104
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15613
dc.description.abstractKetika mendadak seorang suami harus menjadi single dad, sering kali dia tak siap mengambil alih sekaligus peran sebagai ayah dan ibu bagi anak-anaknya. Mereka juga tak terbiasa menangani tugas-tugas dalam rumah tangga karena tugas itu umumnya dipegang oleh perempuan. Pada kondisi seperti ini, sebagian dari mereka cenderung mengambil jalan "pintas", yaitu dengan menikah lagi. Namun pada lokasi penelitian yang berada di Jakarta tepatnya di lingkungan Perumahan Jalan Kubur Islam RT 05/01 Kelurahan Grogol Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan ini terdapat beberapa keluarga single dad ini masih bertahan dengan statusnya sebagai Single Dad. Dimana dalam urusan pekerjaan rumah tangga, mereka cenderung menyuruh anak perempuannya yang sudah remaja untuk menyerahkan tugas tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik teknik snow ball dengan lima orang informan dimana satu orang berperan sebagai informan kunci sedangkan yang lainnya sebagai informan lanjutan. Seorang anak remaja perempuan sebagai anak tertua dalam sebuah keluarga yang mempunyai hanya mempunyai ayah sebagai orang tuanya melakukan beberapa peran yang dibagi dalam 2 peran antara lain: 1. Peran Formal a. Pengurus Pekerjaan Rumah Tangga. Dimana peran yang dilakukan adalah sebagai berikut mengurus pekerjaan rumah tangga berupa mencuci, memasak, berbelanja, membersihkan dan merapikan rumah, serta membayar beberapa iuran atau tagihan bulanan seperti membayar tagihan listrik, telepon atau air PAM. b. Pengawas terhadap adik-adiknya. Konflik sering terjadi disini, dimana disebabkan otoriter seorang kakak perempuan yang dipercayakan oleh ayahnya untuk mengawasi keadaan dan kegiatan adik-adiknya selama dirumah. 2. Peran Informal a. Peran sebagai koordinator keluarga. Dengan adanya peran koordinator dari informan ini diharapkan sebagai jalan untuk mendekatkan keakraban antar anggota keluarga yang selama ini masih renggang serta diharapkan terjalin komunikasi yang selama ini masih kurang dihadirkan dalam keluarga. b. Peran sebagai penghibur. Peran Penghibur yang dimainkan oleh remaja perempuan disini adalah peran yang berusaha menghibur salah satu anggota keluarga yang sedang mengalami permasalahan atau ia sebagai tempat curhat. c. Sebagai penghubung keluarga. Peran yang dimainkan oleh remaja perempuan dari keluarga singel dad ini adalah peran untuk menjalin kembali komunikasi yang ditinggalkan oleh mendiang ibunya, baik itu komunikasi dalam hubungannnya dengan kerabat keluarga dekat atau jauh, serta komunikasi dengan teman-teman kerja atau organisasi yang pernah diikuti oleh ibunya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries000910301104;
dc.subjectDaughter’s Role of Single Dad Familyen_US
dc.titlePERAN ANAK REMAJA PEREMPUAN DALAM KELUARGA SINGLE DAD (Daughter’s Role of Single Dad Family)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record