Show simple item record

dc.contributor.authorI NYOMAN DHARMA PUTRA WIJAYA
dc.date.accessioned2014-01-16T04:26:33Z
dc.date.available2014-01-16T04:26:33Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM012010101020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15151
dc.description.abstractMembicarakan rokok tidak terlepas dari unsur utama rokok itu sendiri, yaitu tembakau. Penggunaan tembakau terus berlanjut sebagai bahan yang menyebabkan kerusakan pada kesehatan manusia. Tembakau yang terdapat dalam rokok dapat menambah resiko untuk banyak penyakit seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, penyakit saluran pernafasan dan lain-lain. Surgeon General’s Report tahun 1982 mencatat bahwa 30% kematian akibat kanker dipertalikan dengan penggunaan tembakau. WHO memperkirakan ada sekitar 1,1 miliar perokok di dunia. Indonesia menempati urutan ke-5 diantara negara-negara dengan konsumsi tembakau tertinggi di dunia pada tahun 2002 dengan tingkat konsumsi sebesar 182 milyar batang. Indonesia juga mencetak rekor baru yakni jumlah perokok remaja tertinggi di dunia. Sentika (2006) menunjukkan adanya peningkatan jumlah perokok anak di Indonesia sebesar 20%. Kebiasaan merokok pada anak usia sekolah di Indonesia sering terlihat pada anak-anak SLTA, dimana pada usia ini merupakan masa peralihan antara masa kanakkanak menuju masa dewasa. Pada masa remaja terdapat kecenderungan untuk mencari hal-hal baru sebagai bentuk masa identitas diri dan adanya usaha-usaha yang masih mencoba-coba dalam melakukan sesuatu. Adanya keinginan untuk dihargai oleh komunitasnya dan untuk memperoleh identitas dirinya menyebabkan remaja kadang melakukan hal-hal yang kurang baik bagi mereka (Hamalik, 1995: 5-7). Tingkah laku yang dilakukan individu dalam kehidupan sehari-hari bukan merupakan sesuatu yang dihasilkan dirinya secara total/murni, tetapi hal itu merupakan sesuatu yang diadopsi yang bersangkutan dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang berperan antara lain proses pendidikan yang pernah didapatkannya, baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat, juga berasal dari faktor keturunan (gen/heredity) dari pendahulunya, yakni pewarisan sifat, karakter dan ciri pribadi lainnya dari orang tuanya serta pendahulu lainnya melalui gen (Prayitno, 2005). Penelitian ini adalah penelitian case control dengan menggunakan pendekatan retrospektif yang bertujuan untuk membandingkan pengaruh dukungan lingkungan sosial terhadap tindakan perilaku merokok antara siswa kelas XI SMU Negeri 4 Jember yang perokok dengan siswa yang bukan perokok (Notoatmodjo, 2002: 150). Dukungan lingkungan sosial yang diteliti terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan teman sebaya (Sedarmayanti dan Hidayat, 2002: 353).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries012010101020;
dc.subjectTINDAKAN PERILAKU MEROKOKen_US
dc.titlePENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP TINDAKAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA KELAS XI SMU NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2006/2007en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record