Show simple item record

dc.contributor.authorMalakatus Syawat
dc.date.accessioned2014-01-15T06:43:47Z
dc.date.available2014-01-15T06:43:47Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM081610101116
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14628
dc.description.abstractHal yang perlu diperhatikan setelah tindakan ekstraksi gigi adalah proses penyembuhan luka yang kadang-kadang mengalami komplikasi akibat terinfeksinya luka bekas ekstraksi. Proses penyembuhan luka post ekstraksi gigi dibagi menjadi tiga fase dasar meliputi fase inflamasi (terdiri dari 2 fase yaitu fase vaskuler dan fase seluler), fase fibroblastik, dan fase remodeling. Salah satu cara untuk menekan proses keradangan dengan menggunakan umbi teki (Cyperus rotundus L). Umbi teki mengandung flavonoid dan cyperene yang berfungsi sebagai antibiotik, antiinflamasi dan antioksidan sehingga menurunkan jumlah neutrofil yang menjadikan proses radang tidak bertambah parah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak umbi teki terhadap jumlah neutrofil pada jaringan granulasi post ekstraksi gigi tikus Wistar jantan. Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dan dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi dan Histologi Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Desain penelitian menggunakan post test control group design. Sampel penelitian sebanyak 24 ekor tikus Wistar jantan , berat badan 150-180 gram, yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberikan larutan CMC 1% dan kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak umbi Teki. Setiap kelompok mempunyai 3 sub kelompok hari dekaputasi (hari ke-1, ke-3 dan ke-5) yang masing-masing terdiri atas 4 ekor tikus. Masing- masing tikus dilakukan ekstraksi pada gigi molar 1 kiri rahang bawah untuk mendapatkan jaringan granulasi. Setelah pengambilan jaringan granulasi dilakukan pembuatan preparat jaringan kemudian dilakukan pengamatan dan penghitungan jumlah neutrofil. Analisis data menggunakan test KolmogorovSmirnov dan Levens Test, kemudian dilakukan uji Anova Satu Arah dan uji Beda dengan LSD (Least Significance Difference). Hasil penelitian didapatkan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan jumlah neutrofil yang lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol pada hari dekaputasi yang sama. Hasil uji statistik menggunakan uji parametrik didapatkan bahwa data terdistribusi normal, homogen dan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-1 dan hari ke-3 tetapi tidak pada hari ke-5. Penurunan neutrofil pada kelompok kontrol diduga dikarenakan proses fisiologis penyembuhan sedangkan pada kelompok perlakuan karena adanya kandungan flavonoid dan cyperene dari ekstrak umbi Teki yang berfungsi sebagai antibiotik, antiinflamasi dan antioksidan sehingga mempersingkat fase keradangan. Umbi teki ini lebih berperan pada hari ke-1 dan ke-3 sedangkan tidak pada hari ke-5, diduga pada hari ke-5, fase inflamasi ini telah berhenti dan berlanjut pada fase fibroblastik dengan munculnya proliferasi fibroblas, makrofag dan limfosit. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak umbi Teki menurunkan jumlah neutrofil jaringan granulasi post ekstraksi gigi tikus Wistar jantan sehingga dapat mengurangi keradangan yang lebih parah dan mempersingkat fase inflamasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101116;
dc.subjectKSTRAK UMBI TEKI (Cyperus rotundus L) TERHADAP JUMLAH NEUTROFILen_US
dc.titlePOTENSI PEMBERIAN EKSTRAK UMBI TEKI (Cyperus rotundus L) TERHADAP JUMLAH NEUTROFIL JARINGAN GRANULASI POST EKSTRAKSI GIGI TIKUS WISTAR JANTANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record